Menilik Sejarah Valentine, dari Ritual Kuno hingga Perayaan Cinta Modern

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jan 2025, 13:31
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Burung yang sedang terbang di pantai Ilustrasi - Burung yang sedang terbang di pantai (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Hari Valentine, yang jatuh setiap tanggal 14 Februari, dikenal sebagai hari kasih sayang di seluruh dunia. Perayaan ini identik dengan bunga, cokelat, dan ungkapan cinta. Namun, di balik kemeriahan tersebut, ada sejarah panjang dan menarik yang melibatkan tradisi kuno, legenda, dan transformasi budaya.

Berikut adalah ulasan lengkap mengenai asal-usul Hari Valentine.

Asal Usul Hari Valentine

Sejarah Hari Valentine bermula dari masa Romawi kuno. Salah satu teori paling populer adalah keterkaitannya dengan festival pagan bernama Lupercalia. Festival ini dirayakan setiap tanggal 15 Februari untuk menghormati Faunus, dewa kesuburan, serta Romulus dan Remus, pendiri Roma.

Selama Lupercalia, para pria akan melakukan ritual purifikasi dengan mengorbankan hewan dan menyentuh para wanita dengan kulit hewan tersebut, yang diyakini dapat meningkatkan kesuburan.

Baca juga: Isi Permintaan Maaf Cinta Kuya ke Pemilik Rumah Korban Kebakaran di Los Angeles

Namun, perayaan ini berubah ketika Kekristenan mulai berkembang di Roma. Pada abad ke-5, Paus Gelasius I mengganti Lupercalia dengan Hari Santo Valentine, yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari.

Legenda Santo Valentine

Nama "Valentine" sendiri berasal dari seorang martir Kristen bernama Santo Valentinus. Ada beberapa cerita berbeda mengenai siapa sebenarnya Santo Valentine, tetapi yang paling terkenal adalah kisah seorang pendeta yang hidup pada abad ke-3 di Kekaisaran Romawi.

Pada masa itu, Kaisar Claudius II melarang pernikahan bagi para prajurit muda, karena ia percaya bahwa pria yang belum menikah lebih cocok menjadi tentara. Santo Valentine melanggar perintah tersebut dengan diam-diam menikahkan pasangan-pasangan muda. Karena tindakannya, ia akhirnya ditangkap dan dieksekusi.

Legenda lain menyebutkan bahwa Santo Valentine menulis surat terakhirnya kepada seorang wanita yang diduga putri sipir penjara. Dalam surat itu, ia menandatangani dengan kata-kata "From your Valentine," yang hingga kini menjadi frasa ikonik dalam perayaan Hari Valentine.

Transformasi Menjadi Hari Kasih Sayang

Hari Valentine mulai dikaitkan dengan cinta romantis pada abad ke-14 di Eropa, terutama berkat karya penyair Inggris Geoffrey Chaucer. Dalam puisinya "Parlement of Foules," Chaucer menulis tentang burung-burung yang memilih pasangannya pada Hari Santo Valentine. Tradisi ini semakin populer di Eropa pada abad pertengahan, ketika pasangan saling bertukar surat cinta dan hadiah sederhana.

Pada abad ke-18, kebiasaan ini berkembang menjadi pemberian bunga, cokelat, dan kartu ucapan, yang dikenal sebagai "valentine." Revolusi industri kemudian membawa perubahan besar dengan produksi massal kartu ucapan, menjadikan Hari Valentine sebagai perayaan komersial.

Perayaan Valentine di Era Modern

Kini, Hari Valentine dirayakan di berbagai negara dengan cara yang berbeda-beda. Di Amerika Serikat dan Eropa, pasangan sering bertukar hadiah seperti bunga mawar dan perhiasan. Di Jepang, perempuan memberikan cokelat kepada pria, sementara di Korea Selatan, pasangan merayakan dengan makan malam romantis.

Meski demikian, tidak semua negara merayakan Hari Valentine secara besar-besaran. Beberapa budaya lebih menekankan pada cinta keluarga dan persahabatan daripada hubungan romantis.

Makna Valentine dalam Kehidupan Modern

Bagi sebagian orang, Hari Valentine adalah momen untuk mengungkapkan rasa cinta kepada orang-orang terdekat. Namun, ada juga yang memandangnya sebagai perayaan yang terlalu komersial. Terlepas dari pandangan tersebut, Hari Valentine mengingatkan kita akan pentingnya cinta dalam kehidupan, baik untuk pasangan, keluarga, maupun sahabat.

Sejarah Hari Valentine adalah perjalanan panjang yang mencakup tradisi pagan, martir Kristen, hingga perayaan cinta modern. Dari ritual purifikasi di Roma kuno hingga pertukaran hadiah di era digital, Hari Valentine terus berevolusi mengikuti zaman. Apapun cara Anda merayakannya, Hari Valentine adalah pengingat bahwa cinta adalah elemen universal yang layak dirayakan. 

x|close