Ntvnews.id, Jakarta - Perayaan Tahun Baru China adalah salah satu tradisi budaya yang sangat populer di kalangan masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia. Namun, dalam perbincangan sehari-hari, banyak orang sering kali keliru menganggap bahwa "Sincia" dan "Imlek" adalah istilah yang sama. Padahal, keduanya memiliki makna yang berbeda, meskipun saling berkaitan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara Sincia dan Imlek, serta tradisi yang menyertainya.
Apa Itu Imlek?
Imlek adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada Tahun Baru China, yaitu perayaan pergantian tahun berdasarkan kalender lunar (kalender bulan). Dalam bahasa Mandarin, Imlek dikenal sebagai "Chunjie" (春节), yang berarti Festival Musim Semi.
Perayaan ini menandai dimulainya musim semi dan menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia untuk berkumpul bersama keluarga, menghormati leluhur, dan memulai tahun baru dengan penuh harapan.
Baca juga: Makna Lampion dalam Dekorasi Perayaan Imlek: Simbol Harapan dan Keberuntungan
Imlek biasanya dirayakan selama 15 hari berturut-turut, yang dimulai pada tanggal 1 bulan pertama dalam kalender lunar dan diakhiri dengan Festival Cap Go Meh pada hari ke-15. Beberapa tradisi khas Imlek meliputi:
- Membersihkan Rumah: Untuk mengusir energi negatif dan menyambut keberuntungan.
- Angpao: Pemberian uang dalam amplop merah sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.
- Makan Bersama: Hidangan khas seperti kue keranjang, dumpling, dan ikan melambangkan rezeki yang melimpah.
Apa Itu Sincia?
Sincia adalah istilah lokal yang banyak digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia untuk merujuk pada perayaan Imlek. Kata "Sincia" berasal dari dialek Hokkien, salah satu bahasa yang banyak digunakan oleh komunitas Tionghoa di Nusantara. Dalam dialek Hokkien, "Sincia" berarti Tahun Baru atau Hari Besar.
Jika Imlek memiliki makna global sebagai perayaan Tahun Baru China, Sincia lebih mengacu pada perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia dengan sentuhan lokal. Sincia sering kali dikaitkan dengan tradisi-tradisi khas Indonesia, seperti acara kumpul keluarga besar yang disertai doa bersama di altar leluhur atau di kelenteng.
Perbedaan Utama Antara Sincia dan Imlek
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara Sincia dan Imlek:
1. Asal Istilah
- Imlek: Merupakan istilah universal yang berasal dari tradisi Tionghoa secara global. Kata ini dikenal di berbagai negara, seperti China, Taiwan, dan negara-negara lain yang memiliki diaspora Tionghoa.
- Sincia: Istilah yang digunakan secara lokal di Indonesia, terutama oleh komunitas Tionghoa yang berbahasa Hokkien.
2. Fokus Perayaan
- Imlek: Lebih luas dan mencakup berbagai tradisi yang dirayakan secara global, seperti pawai barongsai, kembang api, dan Festival Cap Go Meh.
- Sincia: Lebih bersifat lokal dengan tradisi yang menyesuaikan budaya Indonesia, seperti kumpul keluarga besar dan doa bersama.
3. Tradisi dan Budaya
- Imlek: Mengutamakan tradisi internasional seperti membersihkan rumah, menghias dengan ornamen merah, dan pesta kembang api.
- Sincia: Mengutamakan tradisi lokal seperti doa syukur di kelenteng atau altar keluarga.
4. Bahasa yang Digunakan
- Imlek: Bahasa Mandarin atau istilah internasional.
- Sincia: Menggunakan dialek lokal seperti Hokkien atau bahasa Indonesia.
Persamaan Antara Sincia dan Imlek
Meskipun memiliki perbedaan, Sincia dan Imlek memiliki beberapa kesamaan yang membuat keduanya tetap saling berkaitan, antara lain:
-
Merayakan Tahun Baru Lunar
Baik Sincia maupun Imlek sama-sama menandai pergantian tahun berdasarkan kalender lunar, yang dihitung berdasarkan siklus bulan. -
Nilai Kekeluargaan
Keduanya menekankan pentingnya nilai kekeluargaan. Momen ini digunakan untuk berkumpul bersama keluarga besar, berbagi kebahagiaan, dan mempererat hubungan antaranggota keluarga. -
Doa dan Harapan
Baik dalam tradisi Sincia maupun Imlek, doa dan harapan menjadi bagian penting dari perayaan. Umat berdoa untuk kesehatan, kemakmuran, dan keberkahan di tahun yang baru.
Mengapa Penting untuk Memahami Perbedaannya?
Memahami perbedaan antara Sincia dan Imlek dapat membantu kita menghargai keragaman budaya, terutama di Indonesia yang kaya akan tradisi. Dengan mengetahui perbedaannya, kita dapat lebih menghormati tradisi masyarakat Tionghoa sekaligus menghindari kesalahpahaman terkait istilah yang digunakan.
Sincia dan Imlek adalah dua istilah yang sering kali dianggap sama, tetapi sebenarnya memiliki makna dan fokus yang berbeda. Imlek merupakan perayaan global yang mencerminkan tradisi Tionghoa secara universal, sementara Sincia lebih mengacu pada perayaan lokal di Indonesia dengan sentuhan budaya khas Nusantara.
Terlepas dari perbedaannya, keduanya memiliki tujuan yang sama: merayakan tahun baru dengan penuh rasa syukur, kebahagiaan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Mari kita terus melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari keragaman budaya Indonesia yang patut dibanggakan.