Deretan Tradisi Imlek dan Maknanya: Mengungkap Simbol-Simbol Keberuntungan dalam Perayaan Tahun Baru China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jan 2025, 15:30
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi Imlek Ilustrasi Imlek (pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Perayaan Imlek atau Tahun Baru China adalah salah satu tradisi budaya paling berwarna dan bermakna yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai momen menyambut pergantian tahun berdasarkan kalender lunar, Imlek juga penuh dengan simbolisme yang bertujuan untuk membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Dalam artikel ini, kita akan membahas deretan tradisi Imlek beserta makna di baliknya, yang membuat perayaan ini begitu istimewa.

1. Membersihkan Rumah: Simbol Mengusir Kesialan

Sebelum Imlek tiba, keluarga Tionghoa akan membersihkan rumah secara menyeluruh. Aktivitas ini dilakukan untuk mengusir energi negatif dan segala kesialan yang mungkin ada di tahun sebelumnya. Dalam tradisi Tionghoa, rumah yang bersih melambangkan awal yang baru dan ruang untuk keberuntungan masuk.

Baca juga: Garuda Indonesia Group Operasikan Sedikitnya 68 Penerbangan Tambahan pada Libur Panjang Imlek-Isra Mi'raj

Namun, setelah malam tahun baru, masyarakat Tionghoa menghindari menyapu atau membersihkan rumah. Hal ini dipercaya dapat "menyapu" keberuntungan yang baru saja datang.

2. Dekorasi Serba Merah: Warna Keberuntungan

Merah adalah warna dominan dalam perayaan Imlek. Mulai dari lampion, hiasan pintu, hingga pakaian, warna merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari roh jahat.

Salah satu dekorasi khas Imlek adalah tulisan "Fu" (福) yang berarti keberuntungan, biasanya ditempelkan di pintu rumah. Menariknya, tulisan ini sering kali ditempel secara terbalik, yang melambangkan keberuntungan telah "datang" ke rumah.

3. Pemberian Angpao: Simbol Berbagi Keberuntungan

Tradisi angpao atau amplop merah adalah salah satu yang paling ditunggu-tunggu, terutama oleh anak-anak. Angpao berisi uang dan diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada yang lebih muda atau belum menikah.

Makna pemberian angpao adalah berbagi keberuntungan dan rezeki. Selain itu, amplop merahnya sendiri melambangkan perlindungan dari energi negatif.

4. Makan Bersama Keluarga: Menguatkan Ikatan Kekeluargaan

Imlek identik dengan tradisi makan malam bersama keluarga besar pada malam tahun baru. Hidangan yang disajikan memiliki makna simbolis, seperti:

  • Ikan: Melambangkan kelimpahan.
  • Mie panjang: Simbol umur panjang.
  • Kue keranjang: Menandakan rezeki yang terus meningkat.

Makan bersama tidak hanya sekadar menyantap makanan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan keluarga.

5. Barongsai dan Liong: Penjaga dari Energi Negatif

Tarian Barongsai dan Liong (naga) menjadi atraksi yang khas saat Imlek. Tarian ini dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Barongsai melambangkan kekuatan, keberanian, dan perlindungan, sedangkan Liong melambangkan kekuasaan dan keberkahan.

Selain itu, suara musik yang keras seperti tambur dan simbal dalam tarian ini dipercaya dapat mengusir energi negatif.

6. Kembang Api dan Petasan: Menyambut Tahun Baru dengan Semangat

Kembang api dan petasan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Tradisi ini berakar dari legenda Nian, makhluk mitos yang ditakuti karena menyerang desa. Menurut cerita, Nian takut akan suara keras dan cahaya terang. Oleh karena itu, menyalakan petasan dan kembang api dipercaya dapat mengusir makhluk jahat dan energi buruk.

7. Tradisi Memberi Persembahan: Menghormati Leluhur

Persembahan kepada leluhur merupakan tradisi penting dalam Imlek. Makanan, buah-buahan, dan dupa biasanya disajikan di altar leluhur sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas berkah yang diterima.

Melalui tradisi ini, masyarakat Tionghoa mengingat pentingnya menjaga hubungan dengan generasi terdahulu sebagai bagian dari kehidupan mereka.

8. Tidak Membicarakan Hal Negatif: Menarik Energi Positif

Saat Imlek, masyarakat Tionghoa menghindari membicarakan hal-hal negatif seperti kematian, penyakit, atau hal-hal yang membawa kesialan. Kata-kata yang diucapkan selama Imlek dianggap memiliki kekuatan, sehingga hanya kata-kata baik dan penuh harapan yang diucapkan.

9. Festival Cap Go Meh: Penutupan yang Meriah

Perayaan Imlek diakhiri dengan Festival Cap Go Meh pada hari ke-15. Cap Go Meh sering dirayakan dengan pawai lentera, tarian naga, dan berbagai hidangan khas. Festival ini melambangkan puncak dari perayaan tahun baru dan harapan akan keberkahan sepanjang tahun.

Baca Juga: Makna Lampion dalam Dekorasi Perayaan Imlek: Simbol Harapan dan Keberuntungan

Makna Tradisi Imlek Secara Keseluruhan

Tradisi-tradisi dalam Imlek memiliki satu benang merah, yaitu menarik energi positif, kebahagiaan, dan keberuntungan, sekaligus menjaga keharmonisan dengan keluarga dan lingkungan. Setiap simbol dan tradisi memiliki makna mendalam yang menunjukkan kekayaan budaya Tionghoa.

Imlek bukan sekadar perayaan tahun baru, tetapi juga momen untuk merenungkan nilai-nilai keluarga, keberuntungan, dan kebahagiaan. Tradisi-tradisi seperti angpao, makan bersama, hingga barongsai bukan hanya warisan budaya, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama dan menghormati leluhur.

Sebagai bagian dari masyarakat yang beragam, memahami dan menghormati tradisi Imlek adalah cara kita untuk merayakan keberagaman budaya yang memperkaya kehidupan bersama.

x|close