Ntvnews.id, Tokyo - Friendship marriage, yang saat ini sedang populer di Jepang, terutama di kalangan generasi muda, adalah tren di mana seseorang menikah dengan teman mereka tanpa adanya cinta romantis dan hubungan seksual.
Dilansir dari SCMP, Selasa, 4 Juni 2024, fenomena ini umumnya terjadi di antara individu yang berusia sekitar 32 tahun dan memiliki penghasilan di atas Upah Minimum Regional (UMR).
Konsep friendship marriage memungkinkan seseorang untuk menikah dengan fokus pada nilai-nilai dan kepentingan yang mereka bagi bersama dengan pasangan mereka.
Pria Jepang Miliki Empat Istri dan dua Pacar (Istimewa)
Ha tersebut dianggap sebagai alternatif bagi pernikahan konvensional, di mana hubungan didasarkan pada aspek-aspek emosional seperti cinta romantis.
Baca Juga: Natasha Rizky Bagikan Momen Kenangan Saat Liburan ke Jepang Bareng Desta dan Anak
Atlet Sumo Legendaris, Akebono Taro Meninggal Dunia: 'Raksasa' dari Hawaii yang Gemparkan Jepang
Pasangan yang memilih friendship marriage biasanya menjalin hubungan pernikahan berdasarkan kesamaan nilai dan kepentingan, tanpa adanya keterlibatan emosional romantis.
Meskipun demikian, pernikahan ini diakui secara sah, meskipun tidak melibatkan hubungan seksual di antara pasangan tersebut.
Sementara jika ingin mempunyai anak, biasanya warga Jepang yang menerapkan konsep ini akan menjalani inseminasi buatan. Selain itu, konsep dari pernikahan ini tidak mengharuskan setiap pasangan jatuh cinta. Mereka menghabiskan waktu bersama hanya atas dasar memiliki minat yang sama. Ilustrasi Menikah (Pixabay)
"Saya tidak cocok menjadi pacar seseorang, tapi saya bisa menjadi teman yang baik. Saya hanya ingin seseorang yang selera yang sama untuk bisa lakukan hobi yang sama bersama," kata salah seorang pemuda yang menganut konsep ini.
Di sisi lain, friendship marriage tetap memiliki tanggung jawab masing-masing dalam pekerjaan rumah tangga. Begitu juga dengan pengaturan pengeluaran, hingga mengatur tata letak rumah.