Ntvnews.id, Jakarta - Cap Go Meh adalah salah satu perayaan penting dalam tradisi Tionghoa yang menandai berakhirnya rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Dirayakan pada hari ke-15 setelah Imlek, Cap Go Meh menjadi momen penuh sukacita yang diwarnai dengan berbagai tradisi, kuliner khas, dan pertunjukan budaya yang meriah. Artikel ini akan mengulas tentang makna, sejarah, serta tradisi unik Cap Go Meh yang membuatnya begitu istimewa.
Apa Itu Cap Go Meh?
Secara harfiah, "Cap Go Meh" berasal dari dialek Hokkien:
- "Cap" berarti sepuluh
- "Go" berarti lima
- "Meh" berarti malam
Jadi, Cap Go Meh merujuk pada malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Perayaan ini menjadi simbol penutupan festival Imlek, yang juga dikenal sebagai Festival Lampion di beberapa negara Asia.
Baca juga: Libur Imlek, TMII Dipadati Pengunjung Sejak Pagi
Sejarah dan Asal Usul Cap Go Meh
Cap Go Meh memiliki akar sejarah yang panjang, berasal dari Dinasti Han di Tiongkok sekitar 2.000 tahun yang lalu. Dahulu, perayaan ini bertujuan untuk menghormati para dewa dan leluhur, sekaligus merayakan datangnya musim semi sebagai simbol harapan baru. Tradisi menyalakan lampion menjadi simbol penerangan dan harapan agar kehidupan di tahun baru penuh cahaya dan keberuntungan.
Makna Filosofis Cap Go Meh
Cap Go Meh bukan sekadar perayaan biasa, tetapi sarat makna filosofis:
- Simbol Kebahagiaan dan Keberuntungan: Masyarakat Tionghoa percaya bahwa perayaan ini membawa energi positif untuk mengawali tahun baru dengan penuh harapan.
- Persatuan dan Kebersamaan: Tradisi makan bersama keluarga dan komunitas mencerminkan pentingnya menjaga hubungan harmonis.
- Pelepasan Duka Lama: Cap Go Meh juga menjadi momen untuk melepaskan segala kesedihan tahun lalu dan menyambut kebahagiaan baru.
Tradisi Unik dalam Perayaan Cap Go Meh
-
Festival Lampion
Lampion merah yang indah menjadi simbol utama Cap Go Meh. Lampion melambangkan harapan, keberuntungan, dan pencerahan. Anak-anak hingga orang dewasa biasanya menyalakan lampion dan menulis harapan mereka di atasnya sebelum dilepaskan ke langit. -
Barongsai dan Liong
Pertunjukan barongsai dan tarian naga (liong) selalu menjadi daya tarik utama. Gerakan dinamis barongsai dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. -
Tradisi Lempar Tangyuan
Di beberapa daerah, ada tradisi melempar tangyuan (bola ketan manis) ke sungai sebagai simbol harapan agar semua impian terkabul. Tangyuan juga melambangkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga. -
Kirab Budaya dan Ritual Keagamaan
Di Indonesia, khususnya di Singkawang, Cap Go Meh dirayakan dengan kirab budaya yang melibatkan ritual Tatung—orang yang dipercaya dirasuki roh leluhur untuk memberikan berkah dan perlindungan. -
Makan Bersama dengan Hidangan Khas
Makanan khas seperti lontong Cap Go Meh menjadi sajian istimewa di Indonesia. Lontong Cap Go Meh sendiri merupakan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa, melambangkan keberagaman dan keharmonisan.
Makanan Khas Cap Go Meh yang Penuh Makna
- Tangyuan: Bola ketan dengan isi manis yang melambangkan kebersamaan.
- Lontong Cap Go Meh: Hidangan khas Indonesia yang terdiri dari lontong, opor ayam, sambal goreng ati, dan telur pindang, mencerminkan akulturasi budaya.
- Kue Keranjang: Simbol keberuntungan dan kemakmuran, kue ini biasanya dikukus atau digoreng.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia
Di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan meriah di berbagai daerah seperti Singkawang (Kalimantan Barat), Glodok (Jakarta), dan Bogor. Singkawang bahkan dikenal sebagai kota dengan perayaan Cap Go Meh terbesar di Asia Tenggara, menarik ribuan wisatawan setiap tahun.
Ritual Tatung di Singkawang menjadi daya tarik utama, di mana para Tatung melakukan aksi ekstrem seperti berjalan di atas pedang atau menusuk diri tanpa terluka. Meski terkesan mistis, ritual ini dipercaya membawa perlindungan dan berkah bagi komunitas.
Fakta Menarik Tentang Cap Go Meh
- Bukan Hanya Milik Etnis Tionghoa: Di Indonesia, Cap Go Meh menjadi ajang perayaan lintas budaya yang dihadiri berbagai suku dan agama.
- Dianggap “Valentine Versi Tiongkok”: Di beberapa wilayah, Cap Go Meh juga dikenal sebagai hari kasih sayang karena menjadi momen muda-mudi bertemu dan mencari jodoh.
- Festival Lampion Terbesar di Dunia: Perayaan Cap Go Meh di Tiongkok dan Taiwan dikenal dengan festival lampion spektakuler yang menerangi langit malam.
Cap Go Meh bukan sekadar perayaan penutup Imlek, melainkan momen penuh makna yang merayakan kebersamaan, harapan, dan keberuntungan. Di Indonesia, perayaan ini menjadi simbol harmoni budaya, di mana tradisi Tionghoa berpadu indah dengan budaya lokal.
Melalui perayaan Cap Go Meh, kita diingatkan akan pentingnya menjaga hubungan keluarga, berbagi kebahagiaan, dan menyambut masa depan dengan penuh harapan.