Ngeri, Terungkap Setelah 1 Dekade Lebih Cacing Bersarang di Dalam Penis Pria

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Feb 2025, 08:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
ilustrasi penis ilustrasi penis (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pria mengalami penderitaan fisik dan rasa malu selama lebih dari satu dekade akibat penyakit yang dideritanya. Selama 17 tahun, ia hidup dengan pembengkakan parah pada penisnya akibat infeksi yang tidak terdeteksi.

Kondisi ini menyebabkan pria berusia 72 tahun tersebut tampak mengalami ereksi sebagian secara terus-menerus. Selain itu, skrotum dan kaki kirinya juga mengalami pembengkakan yang signifikan.

Pasien, yang identitasnya tidak diungkapkan, diketahui terinfeksi sekelompok cacing mikroskopis yang menyebabkan peradangan kronis di area selangkangannya. Sebelumnya, ia sempat tinggal di Zimbabwe selama 20 tahun, sebuah wilayah dengan tingkat infeksi yang tinggi, sebelum akhirnya menetap di Swiss.

Kasus ini dilaporkan dalam jurnal New England Journal of Medicine oleh tim dokter dari University Hospital Basel, Swiss.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Penis Manusia Lebih Besar dari Gorila

Saat pasien datang ke rumah sakit, hasil pemeriksaan menunjukkan tingkat peradangan dua kali lipat dari batas normal, menandakan adanya infeksi serius. Tes antibodi yang dilakukan menunjukkan hasil positif terhadap Wuchereria bancrofti, sejenis cacing mikroskopis berbentuk benang.

Infeksi ini disebabkan oleh gigitan nyamuk yang memasukkan larva cacing ke dalam aliran darah. Setelah menetas, larva tersebut berpindah ke sistem getah bening—jaringan yang berfungsi mengalirkan cairan dalam tubuh—dan bisa menyebar ke berbagai area, termasuk skrotum.

Setelah mencapai tahap dewasa, cacing ini berkembang biak dan menghasilkan jutaan keturunan, yang semakin memperparah kondisi pasien.

Pasien asal Zimbabwe ini diberikan resep dietilkarbamazin dan albendazol dalam dosis tunggal—dua obat antiparasit yang dikenal efektif membunuh cacing penyebab penyakit. Setelah dua bulan menjalani pengobatan, ia dinyatakan bebas dari gejala serta dampak negatif akibat infeksi tersebut.

Infeksi cacing parasit lebih sering ditemukan di wilayah tropis dan subtropis, seperti sebagian Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Penyakit ini tidak ditemukan di Amerika Serikat maupun Inggris.

Baca Juga: Deretan Fakta Candiru, Ikan yang Bisa Gerogoti Penis Manusia

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seseorang harus mengalami gigitan berulang kali dari nyamuk yang terinfeksi dalam jangka waktu beberapa bulan sebelum akhirnya tertular penyakit ini.

"Wisatawan yang hanya berkunjung dalam waktu singkat memiliki risiko yang sangat rendah," ujar CDC.

"(Namun) orang-orang yang tinggal dalam waktu lama di daerah tropis atau subtropis di mana penyakit ini umum terjadi berada pada risiko infeksi terbesar," tambahnya.

Infeksi ini umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, dalam beberapa kasus, cacing dapat merusak sistem getah bening sehingga cairan menumpuk di kaki, yang berujung pada kondisi yang disebut limfedema.

Jika pembengkakan semakin parah hingga menyebabkan perubahan bentuk ekstrem pada anggota tubuh, pasien bisa didiagnosis dengan penyakit kaki gajah.

Pada pria, infeksi cacing ini juga dapat memicu pembengkakan di area genital. Dalam kondisi yang lebih serius, pembengkakan bisa begitu besar hingga menyebabkan disabilitas serta kesulitan bergerak bagi penderitanya.

x|close