Ntvnews.id, Jakarta - WIR Group (PT WIR ASIA Tbk, IDX: WIRG), perusahaan teknologi imersif dan web3 yang berfokus pada Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Artificial Intelligence (AI), dan blockchain, melalui anak usahanya, Nusameta, bekerjasama dengan Universitas Indonesia menggelar lokakarya bertajuk "Build Your Metaverse in Nusameta" di Auditorium CEP-CCIT FTUI (Continuing Education Program–Center for Computing and Information Technology Fakultas Teknik Universitas Indonesia).
Lokakarya yang berlangsung Kamis, 20 Februari 2025 ini diikuti oleh 100-an mahasiswa CEP-CCIT FTUI, akademisi, dan praktisi teknologi yang tertarik untuk memahami serta berpartisipasi dalam pengembangan immersive technology termasuk metaverse di Indonesia. CEP-CCIT FTUI adalah Unit Kerja Khusus (UKK) di bawah FTUI yang berfokus pada pendidikan dan pengembangan keterampilan industri berbasis teknologi. Dalam sesi ini, para peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai cara membangun dan mengembangkan dunia virtual di Nusameta, sebuah ekosistem metaverse yang dikembangkan oleh WIR Group.
WIR Group (PT WIR ASIA Tbk, IDX: WIRG), perusahaan teknologi imersif dan web3 yang berfokus pada Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Artificial Intelligence (AI), dan blockchain, melalui anak usahanya, Nusameta (ISTIMEWA)
Dalam lokakarya ini, mahasiswa CEP-CCIT FTUI tidak hanya mendapatkan wawasan konseptual tentang immersive technology dan metaverse, tetapi juga diperkenalkan dengan Nusa Studio, sebuah platform pengembangan dunia virtual yang dikembangkan oleh Nusameta. Nusa Studio memungkinkan pengguna untuk membangun dan menyesuaikan ruang digital mereka sendiri dengan fitur scripting visual, pengaturan aset, dan kemampuan mengimpor serta mempublikasikan kreasi mereka ke dalam ekosistem Nusameta.
Selain itu, peserta lokakarya juga diperkenalkan dengan Avatar Maker, alat yang memungkinkan pengguna menciptakan dan menyesuaikan avatar 3D mereka dengan berbagai elemen fashion dan identitas digital. Dengan fitur-fitur ini, Nusameta tidak hanya menghadirkan pengalaman immersive technology dan metaverse yang lebih interaktif, tetapi juga membuka peluang bagi kreator lokal untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital berbasis dunia virtual.
Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, S.T., M.Sc., IPU, Direktur CEP-CCIT FTUI menyampaikan, ‘CEP-CCIT FTUI selalu berkomitmen untuk memberikan pengalaman pembelajaran berbasis teknologi terbaru yang relevan dengan perkembangan industri. Lokakarya ini adalah langkah strategis untuk membekali siswa dengan keterampilan digital yang akan sangat dibutuhkan di masa depan, terutama di era metaverse yang semakin berkembang. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dalam berbagai bentuk, termasuk pengembangan kurikulum dan program pelatihan berbasis immersive technology.’
Inisiatif ini menunjukkan bagaimana immersive technology dan metaverse dapat menjadi platform inklusif bagi mahasiswa dan akademisi untuk mengeksplorasi potensi inovasi digital. Dengan adanya creator tools seperti Nusa Studio dan Avatar Maker, generasi muda dapat mengembangkan keterampilan teknologi imersif yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. “Melalui lokakarya ini, kami ingin membangun ekosistem immersive technology dan metaverse yang tidak hanya menjadi wadah kreativitas dan inovasi, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia,” ujar Made Wira Aditya, Head of Project Management Officer Nusameta yang juga pemateri lokakarya.
Firma Konsultan PricewaterhouseCoopers memprediksi bahwa industri VR dan AR akan bernilai lebih dari US$1,5 triliun secara global pada 2030, dengan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di ASEAN yang berpotensi meraih manfaat besar. Melalui inisiatif ini, Nusameta dan WIR Group menegaskan komitmennya dalam mengembangkan solusi teknologi yang berdampak luas, khususnya dalam mendukung transformasi pendidikan berbasis immersive technology dan metaverse. Acara ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri dalam membangun ekosistem digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.