Anak Suka Bermain Air Banjir? Ini 5 Penyakit Berbahaya yang Mengintai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Mar 2025, 17:05
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Warga membawa kursi melintasi banjir di Cililitan, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). BPBD Jakarta melaporkan 20 RT di Jakarta Timur terendam banjir akibat meluapnya kali Ciliwung yang disebabkan curah hujan tinggi. Warga membawa kursi melintasi banjir di Cililitan, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). BPBD Jakarta melaporkan 20 RT di Jakarta Timur terendam banjir akibat meluapnya kali Ciliwung yang disebabkan curah hujan tinggi. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Bermain air saat banjir mungkin tampak menyenangkan bagi anak-anak, namun aktivitas ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan serius. Berikut adalah lima penyakit berbahaya yang mengintai anak-anak yang bermain di air banjir:

1. Leptospirosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang sering ditemukan dalam urine hewan, terutama tikus. Bakteri dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau selaput lendir saat kontak dengan air banjir yang terkontaminasi. Gejala meliputi demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan mata merah. Jika tidak ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal hati atau meningitis. 

Baca juga: BPBD DKI: Banjir Rendam 105 RT dan 5 Ruas Jalan di Jakarta

2. Diare dan Gangguan Pencernaan

Air banjir yang tercemar kuman dan bakteri dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada anak-anak yang bermain di dalamnya. Diare adalah gejala umum yang muncul akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang terdapat di air banjir, dan dapat menyebabkan dehidrasi berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. 

3. Infeksi Kulit

Kontak langsung dengan air banjir yang kotor dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, seperti gatal-gatal, ruam, dan infeksi jamur. Kulit yang terkena air tercemar rentan terhadap iritasi dan infeksi, terutama jika terdapat luka atau lecet. 

4. Demam Tifoid (Tifus)

Bakteri Salmonella typhi dapat menyebar melalui air banjir, sehingga berpotensi menyebabkan demam tifoid atau tifus pada anak-anak yang bermain di dalamnya, terutama jika air banjir tertelan. Gejala tifus meliputi demam tinggi yang berkepanjangan, sakit kepala, lemas, dan gangguan pencernaan. 

5. Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria

Genangan air banjir menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles, yang merupakan vektor penyebab DBD dan malaria. Anak-anak yang bermain di area banjir berisiko lebih tinggi terkena gigitan nyamuk tersebut. Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri kepala, ruam kulit, dan mual. 

Untuk mencegah risiko penyakit tersebut, sangat disarankan agar anak-anak tidak bermain di air banjir. Orang tua perlu meningkatkan pengawasan dan memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bahaya yang mengintai saat bermain di air banjir. (Sumber: Antara)

x|close