Sebuah Pantai Mewajibkan Pengunjung Telanjang Bulat

Ntvnews.id, Berlin - Salah satu kota besar di Jerman kini melarang pengunjung mengenakan pakaian di pantai tertentu. Jika aturan ini dilanggar, mereka bisa diusir dan dilarang kembali ke tempat tersebut.

Rostock, kota terbesar ketiga di pesisir Laut Baltik, memiliki 15 kilometer garis pantai berpasir putih, yang dibagi ke dalam beberapa kategori: pantai dengan pilihan berpakaian, pantai campuran, dan pantai khusus tanpa pakaian.

Dilansir dari The Independent, Rabu, 12 Maret 2025, perwakilan dari Rostock Tourism, Moritz Naumann, menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah pihak berwenang menerima banyak keluhan dari pengunjung yang merasa terganggu di area naturis (nudis).

Dengan peraturan baru ini, area khusus nudis hanya boleh digunakan untuk berjemur dan berenang tanpa pakaian, sementara penjaga pantai berwenang mengeluarkan larangan bagi mereka yang melanggar aturan atau menimbulkan konflik.

Baca Juga: Viral Warga Pergoki Turis Asing Asik Indehoy di Pinggir Pantai

Naumann menekankan bahwa aturan ini tidak serta-merta diberlakukan terhadap semua orang yang mengenakan pakaian di area nudis, tetapi lebih kepada situasi yang memicu gangguan.

"Perlu dicatat bahwa tidak semua situasi di mana seseorang mengenakan pakaian di area ini langsung menyebabkan masalah. Fokus utama kami adalah melindungi mereka yang merasa terganggu," jelas Naumann.

Di pantai khusus nudis, perilaku seperti berkomentar tidak sopan, menatap secara berlebihan, atau mengambil foto dan video dianggap tidak etis. Naumann juga mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung di pantai nudis di Rostock mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengurangi jumlah pantai naturis dari 37 menjadi 27 dengan aturan baru ini," ujarnya.

Naumann menambahkan bahwa pihaknya ingin setiap pengunjung merasa nyaman, terutama di area yang lebih sensitif, dan berharap aturan ini bisa memenuhi harapan semua pihak.

"Naturisme memiliki tradisi panjang di Rostock, dan banyak penduduk lokal serta wisatawan yang masih menghargainya," tambahnya.

Baca Juga: Pria Berkaos Loreng TNI Ditemukan Tewas di Pantai Sukabumi

Meskipun praktik nudisme, yang dikenal sebagai Freikörperkultur (FKK) atau 'budaya tubuh bebas', telah lama menjadi bagian dari budaya Jerman, tren ini tampaknya semakin berkurang, terutama di kalangan generasi muda. Gerakan naturisme yang muncul sejak abad ke-19 tidak hanya terbatas di pantai tetapi juga merambah ke taman dan jalur pendakian di berbagai wilayah Jerman.

Pada Juni 2024, Asosiasi Jerman untuk Budaya Tubuh Bebas (DFK), yang menaungi berbagai kelompok naturis, membatalkan perayaan ulang tahun mereka karena minimnya peminat. Anggota organisasi ini berkurang drastis dari 65.000 orang pada 25 tahun lalu menjadi kurang dari 34.000 pada 2024.

Sementara itu, di Berlin, pada tahun 2023, otoritas setempat mengizinkan semua orang berenang tanpa atasan setelah muncul kasus ketidaksetaraan. Keputusan ini diambil setelah seorang wanita menggugat karena diusir dari kolam renang terbuka di Berlin hanya karena berjemur tanpa mengenakan atasan.

Sebagai respons terhadap gugatan tersebut, Berliner Bäderbetriebe, lembaga yang mengelola kolam renang umum di kota, memutuskan untuk mengubah aturan pakaian, dengan menyatakan bahwa kebijakan baru ini bertujuan untuk memberikan hak yang sama bagi semua warga Berlin, baik pria, wanita, maupun non-biner.