Tata Cara Puasa Syawal Lengkap: Niat, Waktu dan Keutamaannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Apr 2025, 12:20
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Puasa Ilustrasi Puasa (Baznas)

Ntvnews.id, Jakarta - Puasa ini memiliki keutamaan besar, di antaranya seperti berpuasa setahun penuh.

Namun, masih banyak yang belum mengetahui tata cara puasa Syawal yang benar.

Dilansir dari beberapa sumber, Selasa  8 April 2025, berikut ini membahas secara lengkap tentang niat, waktu, dan aturan dalam menjalankan puasa Syawal agar lebih bermakna dan sesuai tuntunan syariat.

Keutamaan Puasa Syawal

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.”

(HR. Muslim)

Baca Juga : Apa Bedanya Fidyah dan Puasa Qadha?

Hadis tersebut menunjukkan bahwa puasa Syawal merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun tidak wajib, keutamaannya sangat besar.

Ulama menyebut bahwa pahala puasa Ramadhan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, demikian pula puasa Syawal.

Enam hari puasa Syawal setara dengan 60 hari, ditambah 30 hari Ramadhan, maka genap 360 hari atau setahun penuh.

Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

Puasa Syawal dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal, yaitu bulan setelah Ramadhan.

Tidak ada keharusan untuk melakukannya secara berurutan. Umat Islam bebas menentukan hari mana saja dalam bulan Syawal, asalkan tidak pada tanggal 1 Syawal (Hari Raya Idul Fitri), karena haram hukumnya berpuasa pada hari tersebut.

Baca Juga : Tak Perlu Mengganti Puasa! Inilah Golongan yang Dibebaskan dari Qadha Ramadhan

Contoh jadwal pelaksanaan puasa Syawal:

- Boleh dimulai sejak 2 Syawal

- Bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah-pisah

- Yang penting masih dalam rentang bulan Syawal

Niat Puasa Syawal

Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Syawal bisa diucapkan dalam hati, tanpa perlu dilafalkan. Niat sebaiknya dilakukan di malam hari atau sebelum waktu fajar.

Contoh niat: “Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalin sunnatan lillaahi ta’aala.”

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari enam hari di bulan Syawal sunnah karena Allah Ta’ala.”

Jika seseorang lupa niat di malam hari, maka ia masih bisa berniat di pagi hari (sebelum tergelincir matahari), selama belum makan atau minum, sesuai pendapat beberapa ulama.

Baca Juga : Puasa tapi Berat Badan Naik? Begini Cara Mencegahnya!

Bolehkah Menggabungkan puasa qadha?

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah puasa Syawal bisa digabung dengan puasa qadha Ramadhan? Para ulama berbeda pendapat.

Mayoritas ulama menyarankan agar puasa qadha diselesaikan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan puasa Syawal.

Namun, ada juga ulama yang memperbolehkan menggabungkan niat, terutama bagi yang kesulitan waktu.

Puasa Syawal adalah bentuk kesungguhan dalam melanjutkan ibadah setelah Ramadhan.

Meskipun hanya sunnah, keutamaannya sangat besar. Dengan niat yang ikhlas dan pemahaman yang benar tentang tata cara puasa Syawal, setiap Muslim dapat meraih pahala luar biasa.

Jangan lupa untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh dan konsultasikan dengan ahli agama jika masih ragu dalam pelaksanaannya.

x|close