Ntvnews.id, Jakarta - Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman mendiang Titiek Puspa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, pada Jumat, 11 April 2025.
Keluarga besar sang legenda musik Tanah Air tampak kompak mengenakan busana serba putih, sebuah amanat yang telah lama disampaikan oleh Titiek Puspa semasa hidupnya.
“Jadi eyang itu sejak lima tahun yang lalu berpesan, dia punya pesan khusus, ‘nanti kalau aku mati, kalian datang, saudara aku harus pakai baju putih, ya’,” ujar Petty Tunjungsari, putri sulung Titiek Puspa, saat ditemui di lokasi pemakaman.
Petty menjelaskan bahwa ibunya, yang akrab disapa “eyang” oleh banyak orang, memang tidak menyukai warna hitam—warna yang lazim dikenakan dalam suasana duka. Titiek Puspa memilih warna putih sebagai simbol keinginan terakhirnya.
Meskipun tidak menanyakan secara mendalam alasan di balik pilihan warna tersebut, Petty menegaskan bahwa permintaan sang ibu adalah sebuah amanat yang wajib dijalankan tanpa pertanyaan.
“Seniman pasti punya gaya dan nilai sendiri, yang tidak dapat diperdebatkan,” kata Petty.
Baca juga: Warga Padati Lokasi Pemakaman Jenazah Titiek Puspa
Putri kandung Titiek Puspa, Petty Tanjungsari, melakukan wawancara dengan awak media usai prosesi pemakaman sang ibu di TPU Tanah Kusir. (Antara)
“Kalau saya, kami orang Jawa, apa yang ibu saya katakan istilahnya ‘sendiko ratu ibu’, jadi apa yang dikatakan ibu saya itu lebih dari sekadar instruksi, yakni amanat, amanat yang kalau dilanggar, bahaya, ini atas permintaan eyang sendiri,” tambahnya.
Titiek Puspa, ikon seni Indonesia, dimakamkan siang ini di Blok Pahlawan AA1 Blad 48, TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Pemakaman tersebut menjadi momen penghormatan terakhir bagi seniman lintas generasi yang telah menorehkan sejarah panjang di dunia hiburan Tanah Air.
Sang legenda menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, pada Kamis, 10 April 2025 pukul 16.25 WIB. Ia tutup usia di 87 tahun setelah menjalani operasi akibat pendarahan otak di sisi kiri kepala.
Titiek Puspa dikenal luas sebagai sosok yang berperan besar dalam kemajuan industri hiburan Indonesia. Tak hanya piawai bernyanyi dan menciptakan lagu, perempuan bernama asli Sudarwati ini juga aktif dalam dunia seni pertunjukan.
Ia turut menggarap sejumlah operet legendaris yang ditayangkan di TVRI, seperti “Bawang Merah Bawang Putih,” “Ketupat Lebaran,” “Kartini Manusiawi,” hingga “Ronce-ronce.”
Kiprahnya di dunia perfilman pun tak kalah bersinar. Titiek tampil dalam beberapa film ikonik, di antaranya “Karminem,” “Inem Pelayan Sexy,” dan “Apanya Dong,” yang memperkuat eksistensinya sebagai seniman serba bisa. (Sumber: Antara)