Di Balik Nikmatnya Daging Kambing, Ini 6 Bahaya Konsumsi Berlebihan yang Mengintai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jun 2024, 10:49
Dedi
Penulis
Ismoko Widjaya
Editor
Bagikan
Daging Kambing Daging Kambing (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Daging kambing adalah sumber protein hewani yang banyak digemari di berbagai negara, terutama dalam hidangan khas Timur Tengah, India, dan beberapa wilayah di Indonesia.

Namun, konsumsi daging kambing dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan. Artikel ini akan membahas beberapa efek yang mungkin timbul akibat makan daging kambing secara berlebihan.

1. Peningkatan Kolesterol dan Risiko Penyakit Jantung

Ilustrasi sakit jantung <b>(Pixabay/ Tumisu)</b> Ilustrasi sakit jantung (Pixabay/ Tumisu)

Daging kambing mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol LDL (kolesterol jahat). 

Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung koroner, stroke, dan aterosklerosis (pengerasan arteri). Oleh karena itu, konsumsi daging kambing sebaiknya dibatasi dan diimbangi dengan pola makan sehat yang rendah lemak jenuh.

2. Gangguan Pencernaan

Ilustrasi sakit perut (pixabay) <b>(Pixabay )</b> Ilustrasi sakit perut (pixabay) (Pixabay )

Daging kambing yang dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak dalam daging kambing yang dapat memperlambat proses pencernaan.

Selain itu, cara memasak yang kurang tepat, seperti penggunaan minyak berlebih dan bumbu yang pedas, juga dapat memperburuk kondisi pencernaan.

3. Peningkatan Tekanan Darah

Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi <b>(Pixabay)</b> Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi (Pixabay)

Kandungan natrium (garam) yang tinggi pada daging kambing, terutama jika dimasak dengan tambahan garam atau bumbu yang tinggi natrium, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. 

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol asupan natrium dan menjaga pola makan seimbang.

4. Risiko Asam Urat

Asam Urat <b>(Istimewa)</b> Asam Urat (Istimewa)

Daging kambing mengandung purin, zat yang dapat dipecah menjadi asam urat dalam tubuh. Konsumsi purin berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang kemudian bisa menumpuk di persendian dan menyebabkan gout (asam urat). 

Gejala gout termasuk nyeri sendi, bengkak, dan kemerahan. Bagi individu yang memiliki riwayat gout atau berisiko tinggi, konsumsi daging kambing sebaiknya dibatasi.

5. Peningkatan Berat Badan

Obesitas atau Berat Badan <b>(Pixabay)</b> Obesitas atau Berat Badan (Pixabay)

Daging kambing mengandung kalori yang cukup tinggi. Konsumsi dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Kegemukan atau obesitas adalah faktor risiko berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, penting untuk mengatur porsi makan dan menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan pembakaran kalori.

6. Potensi Kontaminasi dan Keamanan Pangan

Daging Kambing <b>(Pixabay)</b> Daging Kambing (Pixabay)

Daging kambing, seperti daging hewan lainnya, dapat terkontaminasi oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria jika tidak ditangani dan dimasak dengan benar. 

Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, dan demam. Penting untuk memastikan bahwa daging kambing dimasak hingga suhu yang tepat untuk membunuh patogen berbahaya dan mencegah infeksi.

x|close