Ntvnews.id, Jakarta - Musim panas di Arab Saudi telah mencapai puncaknya. Suhu udara di beberapa wilayah bahkan menembus 51 derajat Celcius, seperti yang terjadi di Mekkah baru-baru ini. Panas yang ekstrem ini tidak hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan, bahkan berakibat fatal.
Apa itu Heatstroke?
Heatstroke adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu mengatur suhunya sendiri. Biasanya, heatstroke terjadi akibat paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama atau melakukan aktivitas fisik berat di lingkungan yang panas dan lembab.
Saat suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit) atau lebih, dan disertai dengan gejala gangguan sistem saraf pusat, inilah yang disebut heatstroke. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kerusakan organ tubuh hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Suhu ekstrem di Arab Saudi membuat risiko heatstroke semakin tinggi. Terutama bagi para jemaah haji yang datang dari berbagai negara dengan iklim yang lebih dingin. Faktor lain seperti kelelahan, dehidrasi, dan kondisi kesehatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko heatstroke.
Berikut langkah-langkah awal yang dapat dilakukan jika Anda menduga seseorang mengalami heatstroke:
1. Pindahkan orang tersebut ke tempat yang teduh dan sejuk.
2. Longgarkan pakaian orang tersebut dan kencangkan aliran udara dengan kipas angin.
3. Basahi kulit orang tersebut dengan air dingin atau kompres es.
4. Berikan air putih dingin sedikit demi sedikit jika orang tersebut masih sadar.
5. Segera hubungi layanan medis darurat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga:
Siap-siap! NIK Jadi NPWP Mulai 1 Juli, Ini Sanksi Bagi yang Tak Patuh
Baru-baru ini, terdapat beberapa kasus heatstroke yang terjadi di kalangan jemaah haji di Arab Saudi. Hal ini menjadi peringatan bagi semua orang untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan.