Dapat Merusak Kesehatan Mental, Ini 5 Dampak Sering Onani

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jul 2024, 00:05
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Onani Ilustrasi Onani (FreePik)

Ntvnews.id, Jakarta - Praktik onani sering kali dianggap sebagai tabu dan dikaitkan dengan stigma negatif. Orang-orang seringkali merasa bersalah atau malu ketika terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dan menyebabkan konflik internal yang serius.

Baca Juga:

Geger Lima Pengurus NU Foto Bareng Presiden Israel

Respons Edward Akbar Usai Muncul Berita Digugat Cerai Kimberly

1. Dampak Bahaya Onani Sekarang

Saat ini, dampak bahaya onani telah semakin dipahami oleh masyarakat dan para ahli kesehatan. Onani yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada fungsi seksual seseorang, seperti disfungsi ereksi pada pria dan penurunan gairah seksual pada wanita. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang.

2. Ketagihan

Salah satu dampak bahaya onani adalah ketagihan. Onani yang dilakukan secara berlebihan dan tidak terkendali dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan. Ketagihan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang dan menyebabkan gangguan pada fungsi seksualnya.

3. Gangguan Fisik

Onani yang dilakukan dengan cara yang kasar atau menggunakan benda-benda yang tidak aman dapat menyebabkan gangguan fisik pada organ reproduksi seseorang. Pada pria, hal ini dapat menyebabkan iritasi pada penis dan pada wanita dapat menyebabkan iritasi pada area genital.

4. Dampak Psikologis

Onani yang dilakukan secara berlebihan juga dapat memberikan dampak psikologis yang serius. Seseorang yang kecanduan onani mungkin mengalami rasa bersalah, malu, dan depresi. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang secara keseluruhan dan menyebabkan isolasi sosial.

5. Gangguan Hubungan

Dampak bahaya onani juga dapat memengaruhi hubungan antara pasangan. Onani yang dilakukan secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan gairah seksual, keintiman yang berkurang, dan konflik dalam hubungan. Hal ini dapat merusak hubungan percintaan dan menyebabkan masalah komunikasi antara pasangan.

x|close