Sebelum Meninggal, Dorman Borisman Sempat Operasi Amputasi Kaki

Ntvnews.id, Jakarta - Kabar duka datang dari Aktor senior Indonesia, Dorman Borisman, Selasa (7/5), di Rumah Sakit Moch Ridwan Meuraksa Jakarta, pukul 19.18 WIB. Kabar tersebut disampaikan oleh pihak keluarga.

Dalam pesan singkat, pihak keluarga menyampaikan bahwa Dorman Borisman berpulang ke rahmatullah pada usia 73 tahun. Jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka, Kelurahan Dukuh Kramat Jati Jakarta Timur dan akan dikebumikan besok, Rabu, 8 Mei 2024.

"Atas nama keluarga kami mohon dibukakan pintu maaf bagi almarhum, bilamana selama masa hidupnya ada kesalahan dan kekhilafan. Semoga almarhum mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT serta diterima segala amal ibadahnya, aamiin ya robbal 'alamiin," tulis pesan tersebut.

Dorman Borisman sebelumnya telah menjalani operasi amputasi kaki pada Selasa, 30 April 2024, akibat sakit komplikasi yang dideritanya.

Profil Dorman Borisman

Sosok Dorman Borisman bukanlah nama yang asing bagi dunia hiburan Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1951, Dorman memulai karier di dunia hiburan Tanah Air sejak tahun 1977.

Salah satu titik puncak kepopuleran Dorman Borisman adalah saat dia membintangi film "Manusia Enam Juta Dolar" bersama Warkop DKI. Namun, kesuksesannya tidak berhenti di sana. Dorman sering kali memerankan karakter orang Batak di layar lebar, meskipun sebenarnya dia bukanlah keturunan suku Batak, melainkan keturunan Jawa.

Peran-perannya yang melekatkan dirinya dengan karakter orang Batak, terutama dalam film-film seperti "Kecupan Pertama," telah membantu memperkuat citra dan kesan yang mengesankan pada publik.

Selain karirnya di film, Dorman juga kerap tampil dalam berbagai judul sinetron Tanah Air, salah satunya yang paling fenomenal adalah "Saras 008" (Indosiar, 1998-2004), di mana dia memerankan karakter Mas Yudhis.

Meskipun semakin jarang tampil di layar kaca belakangan ini, Dorman Borisman tetap menjadi sosok yang disanjung dan didukung oleh penikmat seni Tanah Air. Kehadirannya akan terus dikenang dalam sejarah perfilman Indonesia.