Ntvnews.id, Jakarta - Dunia hiburan Indonesia kembali berduka atas kepergian salah satu aktor senior yang telah banyak berkontribusi dalam perfilman dan pertelevisian tanah air. Dorman Borisman, yang dikenal dengan kiprahnya yang gemilang dalam berbagai peran, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Moch Ridwan Meuraksa Jakarta pada pukul 19.18 WIB.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh pihak keluarga melalui pesan singkat yang menyatakan bahwa Dorman Borisman meninggal dunia pada usia 73 tahun.
Dalam pesan tersebut, keluarga mengajukan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang mungkin terjadi selama hidup almarhum. Mereka berharap agar Dorman mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan segala amal ibadahnya diterima dengan baik.
Sosok Dorman Borisman
Kardiman Dorman Borisman adalah seorang aktor Indonesia yang dikenal karena kontribusinya dalam dunia perfilman dan pertelevisian. Lahir di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1951, Dorman telah menorehkan jejak panjang dalam industri hiburan tanah air.
Puncak ketenarannya terjadi ketika ia berperan dalam film klasik "Manusia Enam Juta Dollar" bersama dengan Warkop DKI. Meskipun sering kali memerankan peran pembantu, baik dalam film bergenre komedi maupun drama, kontribusi Dorman dalam setiap proyek seni peran selalu mencuri perhatian.
Dorman telah membintangi lebih dari 60 film layar lebar dan ratusan episode sinetron selama karirnya yang mencakup periode dari tahun 1977 hingga 2019. Salah satu perannya yang paling diingat adalah sebagai Mas Yudhis dalam sinetron fenomenal "Saras 008" yang tayang di Indosiar dari tahun 1998 hingga 2004.
Ketenarannya sebagai seorang spesialis dalam memerankan tokoh orang Batak dimulai ketika ia dipercaya menjadi pengisi suara dalam film "Kecupan Pertama" pada tahun 1970. Sejak saat itu, ia sering terlibat dalam proyek-proyek yang menampilkan tokoh Batak, termasuk dalam film-film yang dibintangi oleh Rano Karno seperti "Anak-Anak Buangan" dan "Binalnya Anak Muda".
Meskipun Dorman sebenarnya keturunan Jawa tulen, perannya yang sering kali menggambarkan tokoh Batak telah membuat banyak orang mengira bahwa ia berasal dari tanah Batak. Namun, Dorman tetap merendahkan diri dan menerima dengan lapang dada bahwa peran tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kariernya.