Selain Diabetes, Ini 5 Dampak Buruk Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2024, 17:31
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Gula Pasir Ilustrasi Gula Pasir (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Gula yang terdapat dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh kadar kalori yang tinggi pada gula, yang apabila tidak dibakar oleh tubuh akan disimpan sebagai lemak.

Penumpukan lemak akibat konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan risiko obesitas serta berbagai penyakit terkait seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, mengontrol konsumsi gula sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Penyakit Gigi dan Kesehatan Mulut

Ilustrasi sakit gigi <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi sakit gigi (Pixabay)

Gula juga dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut. Bakteri dalam mulut memanfaatkan gula sebagai sumber energi untuk berkembang biak, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada gigi seperti pembentukan plak dan karang gigi. Konsumsi gula berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terkena karies gigi dan infeksi pada gusi.

Untuk mencegah kerusakan gigi akibat gula, sangat disarankan untuk menjaga kebersihan mulut dengan rajin menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis. Selain itu, mengurangi konsumsi gula juga dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan.

Risiko Diabetes Tipe 2

Ilustrasi Diabetes <b>(Freepik)</b> Ilustrasi Diabetes (Freepik)

Salah satu dampak buruk terlalu banyak mengonsumsi gula adalah peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis, yang memaksa pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin guna menurunkan kadar gula darah. Lama kelamaan, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan tahap awal dari diabetes tipe 2.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula sederhana seperti gula pasir, sirup, dan makanan/minuman yang mengandung gula tambahan guna mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Mengadopsi pola makan yang seimbang dan aktif berolahraga juga dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.

Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi

Ilustrasi sakit jantung <b>(Pixabay/ Tumisu)</b> Ilustrasi sakit jantung (Pixabay/ Tumisu)

Dampak buruk lainnya dari terlalu banyak mengonsumsi gula adalah peningkatan risiko terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, gula juga dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti stroke dan gagal jantung.

Untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah, disarankan untuk mengurangi konsumsi gula tambahan dan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Pola makan sehat dan gaya hidup aktif juga dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Meningkatkan Risiko Kecanduan dan Gangguan Metabolisme

Ilustrasi Gula Pasir <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Gula Pasir (Pixabay)

Terlalu banyak mengonsumsi gula juga dapat meningkatkan risiko terkena kecanduan gula dan gangguan metabolisme. Gula dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamin, yang merupakan hormon yang membuat kita merasa senang dan nyaman. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan pada gula dan keinginan untuk mengonsumsinya secara berlebihan.

Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga dapat mengganggu metabolisme tubuh, terutama metabolisme karbohidrat dan lemak. Gangguan metabolisme dapat menyebabkan peningkatan berat badan, penurunan energi, dan peningkatan risiko penyakit metabolik seperti sindrom metabolik dan resistensi insulin.

x|close