Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memerintahkan supaya dulakukan penarikan produk roti bermerek Okko dari pasaran.
Hal ini dilakukan karena ditemukannya kandungan natrium dehidroasetat, zat berbahaya bagi kesehatan dalam produk tersebut.
Fakta Roti Okko Ditarik dari Pasaran
1. BPOM Perintahkan Penarikan Roti
Roti Okko ditarik dari peredaran karena mengandun zat berbahaya. (Situs resmi Roti Okko)
BPOM dalam keterangan resminya, memerintahkan supaya peredaran roti tersebut di masyarakat ditarik.
"Terhadap temuan ini, BPOM memerintahkan produsen roti Okko untuk menarik produk dari peredaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM," keterangan resmi BPOM.
2. Penarikan Berdasar Uji Laboratorium
Ilustrasi Roti (Pixabay)
Penarikan makanan tersebut dilakukan berdasar hasil temuan uji laboratorium pada sampel roti Okko yang diproduksi oleh PT Abadi Rasa Food, Bandung.
BPOM menemukan, PT Abadi Rasa Food tidak menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dengan benar dan konsisten, sehingga berpotensi menghasilkan produk yang tak aman dikonsumsi.
3. Zat Tidak Sesuai dengan yang Didaptarkan
Dikatakan, jika zat ini tidak sesuai dengan komposisi yang didaftarkan, dan tidak termasuk dalam daftar bahan tambahan pangan yang diizinkan oleh Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019.
Baca Juga:
BPOM Tarik Roti Okko dari Peredaran karena Mengandung Zat Berbahaya Natrium Dehidroasetat
Apa Itu Natrium Dehidroasetat? Pengawet Berbahaya yang Ditemukan BPOM Terkandung di Roti Okko
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 17 Tahun 2022, menyebut natrium dehidroasetat merupakan unsur kimia yang ditambahkan dalam produk kosmetik, dengan batasan takaran maksimum 0,6 persen sebagai asam.
4. Terdapat Zat Dehidroasetat
Ilustrasi Natrium dehidroasetat (Pixabay)
Dalam roti Okko terdapat kanduangan dehidroasetat, adalah salah satu bahan pengawet yang sering digunakan dalam industri makanan untuk memperpanjang masa simpan produk.
Bahan ini dikenal dengan kode E266 dalam daftar aditif makanan yang diizinkan dan sering ditemukan pada produk-produk roti, keju, daging olahan, dan makanan lainnya.