Ntvnews.id, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo menuturkan keluarga besar FKPPI bekerjasama dengan PIM Pictures dan Garasi Film tengah menyelesaikan pembuatan film berjudul 'Anak Kolong'. Anak kolong merupakan sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara. Istilah ini telah dipakai sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.
"Asal usul istilah anak kolong berasal dari keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan. Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, seringkali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya anak anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan atau kolong. Dari sinilah muncul istilah anak kolong," ujar Bamsoet usai mengikuti syuting film 'Anak Kolong' di Bogor, Sabtu (27/7/24).
Lewat akun Instagramnya, Bamsoet memposting beberapa adegan dalam film Anak Kolong tersebut. Netizen pun memuji kualitas Ketua MPR RI tersebut.
View this post on Instagram
"Sehat selalu Pak serta semoga selalu dalam lindungan TUHAN YME AMIN ??????" tulis romalia.
"Keren Om...." tulis surati.
Sebelumnya, Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum FKPPI Bambang Soesatyo mendukung pembuatan film 'Anak Kolong' oleh FKPPI yang akan tayang pada Oktober mendatang sekaligus mengajak para artis film dan pekerja di industri perfilman untuk menjadi duta bangsa yang senantiasa menyampaikan narasi kebangsaan dalam berbagai tindak dan laku. Salah satunya dengan lebih banyak memproduksi film-film yang menggugah kesadaran publik untuk semakin mencintai Indonesia serta menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan.
"Film tidak hanya sekadar media rekreasi dan hiburan. Melainkan juga bisa dijadikan sarana edukasi dan propaganda yang positif untuk meningkatkan semangat nasionalisme. Sebagaimana pernah dilakukan Rusia melalui film "Ivan The Terrible", Amerika dengan film "Casablanca", dan Jerman dengan "Triumph of The Will"," ujar Bamsoet usai menerima Chief Operating Officer Cinema XXI Arief Suherman dan Produser Film 'Anak Kolong' dari FKPPI di Jakarta, Rabu (29/5/24).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, film seringkali dijadikan propaganda untuk membesarkan negara pada beberapa negara di dunia. Semisal, film ‘Rambo’ (Amerika Serikat) maupun ‘Crash Landing on You’ (Korea Selatan). Begitupun Indonesia, yang juga sudah menghasilkan banyak film sebagai media menumbuhkembangkan nasionalisme. Antara lain ‘Sang Kyai’, ‘Sang Pencerah’, ‘3 Srikandi’, 'Kartini', 'Soekarno', 'Laskar Pelangi' ataupun 'Garuda di Dadaku'.