Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, menyampaikan pandangannya tentang dampak positif format pertandingan kandang-tandang (home-away) terhadap perekonomian daerah.
Menurutnya, format ini tidak hanya memberikan manfaat bagi klub, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tempat pertandingan berlangsung.
Baca Juga: Rajawali Medan Bidik Playoff IBL 2025
"Bila ekosistem IBL terbangun dengan konsisten dan berkelanjutan, maka juga bisa berdampak untuk aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari penjualan merchandise seperti jersey dan lain-lain terkait klub maupun pemain bintang di tim," ujarnya dilansir Antara.
Junas menjelaskan bahwa penyelenggaraan pertandingan IBL melibatkan banyak elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah. Kehadiran penonton di daerah lokasi pertandingan menciptakan peluang usaha bagi pedagang makanan, pengelola penginapan, hingga transportasi lokal.
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah berbicara dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kantor Berita ANTARA dengan PT Bola Basket Indonesia di kompleks ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta. ((Antara))
Berdasarkan data IBL, sejak format kandang-tandang diterapkan pada musim 2024, jumlah penonton terus meningkat. Dengan total penonton mencapai ratusan ribu dari berbagai kelompok usia, antusiasme ini memberikan angin segar bagi perekonomian daerah.
Selain itu, Junas juga menyoroti kesuksesan liga basket Amerika Serikat, NBA, sebagai inspirasi. Menurutnya, animo masyarakat yang tinggi untuk datang langsung ke stadion menunjukkan bahwa ekosistem olahraga di sana sudah matang.
Selain manfaat ekonomi, Junas menambahkan bahwa ekosistem olahraga yang kuat juga mendukung regenerasi atlet dan pembinaan sejak dini. Dengan demikian, prestasi basket Indonesia dapat terdongkrak ke level yang lebih tinggi.