2 Finalis IBL 2024 Alami Kekalahan Pertama di Hari yang Sama

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Feb 2025, 12:03
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pebasket Rans Simba Bogor Devon Doekele Van Oostrum (kiri) berusaha melewati hadangan pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Ali Bagir Alhadar (kanan) saat lanjutan pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) 2025 di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025). Pebasket Rans Simba Bogor Devon Doekele Van Oostrum (kiri) berusaha melewati hadangan pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Ali Bagir Alhadar (kanan) saat lanjutan pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) 2025 di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pada Rabu malam, 12 Februari 2025, dua finalis Indonesian Basketball League (IBL) 2024, yakni Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta, mengalami kekalahan pertama mereka di musim IBL 2025. Kekalahan ini menjadi sorotan karena terjadi pada hari yang sama, mengakhiri tren positif kedua tim yang sebelumnya belum terkalahkan di musim ini.

Satria Muda, yang diasuh oleh pelatih Youbel Sondakh, harus mengakui keunggulan Rans Simba Bogor dengan skor tipis 82-84 dalam pertandingan yang berlangsung di Gymnasium Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Sementara itu, Pelita Jaya Jakarta, yang berada di bawah arahan pelatih Johannis Winar, tumbang dengan skor 74-81 saat menghadapi Hangtuah Jakarta di GOR Ciracas, Jakarta Timur.

Kekalahan ini sekaligus menghentikan rentetan tujuh kemenangan beruntun Satria Muda sejak dimulainya IBL 2025 pada pertengahan Januari lalu. Sedangkan bagi Pelita Jaya, hasil ini menjadi kekalahan pertama setelah sebelumnya sukses meraih tiga kemenangan berturut-turut.

Baca juga: Kukuhkan Sebagai TV Sport, Nusantara TV Jadi Official Broadcaster IBL

Satria Muda Kandas di Bogor

Pertandingan antara Satria Muda dan Rans Simba berlangsung ketat sejak awal. Satria Muda yang dikenal memiliki skuad kuat kesulitan menembus pertahanan solid Rans Simba. Rans Simba memanfaatkan strategi pertahanan rapat serta transisi serangan cepat untuk memberi tekanan pada Satria Muda.

Keunggulan tipis Rans Simba dengan selisih dua poin di akhir laga menunjukkan betapa sengitnya pertandingan ini. Meski Satria Muda sempat berusaha mengejar di menit-menit akhir, Rans Simba tetap mampu menjaga keunggulan mereka hingga peluit panjang berbunyi.

Pelita Jaya Takluk dari Hangtuah Setelah 13 Tahun

Sementara itu, laga antara Pelita Jaya dan Hangtuah Jakarta juga menjadi pertandingan yang penuh sejarah. Kemenangan Hangtuah atas Pelita Jaya ini menjadi yang pertama sejak 19 Februari 2012, atau setelah hampir 13 tahun tanpa kemenangan melawan lawan yang sama.

Pelatih Hangtuah, Wahyu Widayat Jati, yang akrab disapa Coach Cacing, menekankan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja keras tim yang selama ini terus berlatih dan berusaha memperbaiki performa mereka.

"Ini bukan soal saya, tetapi kerja keras semua pemain dan staf. Mereka berlatih dengan disiplin dan menerapkan strategi dengan baik," ujar Coach Cacing.

Pertandingan ini berlangsung sengit, terutama di babak pertama, di mana Pelita Jaya sempat unggul. Namun, Hangtuah mulai bangkit pada babak kedua dengan permainan agresif yang membuat Pelita Jaya kehilangan ritme mereka.

Pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar, mengakui bahwa timnya mengalami kesulitan dalam menjaga intensitas permainan.

"Kami tidak dalam kondisi terbaik. Para pemain tampaknya belum berada dalam game shape yang seharusnya," ujar Johannis Winar.

Dampak pada Klasemen

Dengan kemenangan ini, Hangtuah Jakarta kini memimpin klasemen sementara IBL Gopay 2025 dengan perolehan 16 poin dari sembilan pertandingan yang telah mereka jalani.

Di sisi lain, kekalahan ini tentu menjadi peringatan bagi Satria Muda dan Pelita Jaya untuk segera bangkit dan mengevaluasi strategi mereka ke depan. Meskipun masih di awal musim, hasil ini menunjukkan bahwa persaingan di IBL 2025 semakin ketat dan tidak ada tim yang benar-benar dominan.

Dengan masih banyak pertandingan tersisa, Satria Muda dan Pelita Jaya tentu masih memiliki kesempatan untuk kembali ke jalur kemenangan. Namun, mereka harus belajar dari kekalahan ini agar tidak kehilangan momentum di fase-fase krusial musim ini.

(Sumber: Antara)

x|close