Ntvnews.id, Jakarta - Selain Rajawali Medan yang telah memberhentikan pelatih kepala Raoul Miguel Hadinoto setelah sembilan kekalahan beruntun, Bima Perkasa Jogja dan Pacific Caesar Surabaya juga berada dalam posisi kritis.
Menurut catatan Liga Basket Indonesia (IBL), Rajawali menempati peringkat ke-14 atau posisi terbawah klasemen sementara dengan rekor 0-9 (0 menang, 9 kalah). Di atasnya, Pacific Caesar Surabaya dan Bima Perkasa Jogja masing-masing memiliki catatan 1-8.
Bima Perkasa meraih kemenangan pertama mereka setelah enam kekalahan beruntun. Namun, dua kekalahan berikutnya kembali membawa mereka dalam tren negatif. Meskipun demikian, manajemen klub masih memberikan kepercayaan kepada Kepala Pelatih Oleh Halim, terutama setelah kemenangan tim atas Pacific Caesar Surabaya yang memperkuat posisinya di tim.
Baca juga: Pemain Hangtuah Rakeem Christmas Catat Performa Terbaik Sepanjang Kariernya di IBL
Di sisi lain, Pacific Caesar menghadapi situasi yang lebih sulit. Tim asuhan Dhimaz Anis Setiaputra sempat membuka musim dengan kemenangan, namun kemudian mengalami delapan kekalahan berturut-turut. Upaya perbaikan telah dilakukan dengan mengganti pemain asing, Alioune Tew, dengan AJ Bramah.
Sayangnya, tiga pertandingan bersama Bramah belum membuahkan hasil kemenangan. Hal ini membuat posisi Dhimaz Anis dalam ancaman, terutama mengingat Pacific memiliki target lolos ke babak playoff tahun ini.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari manajemen Pacific maupun Bima Perkasa mengenai potensi pergantian pelatih, dinamika kompetisi yang berlangsung cepat membuat perubahan tetap mungkin terjadi sewaktu-waktu.
Apalagi saat ini IBL sedang memasuki jeda kompetisi karena adanya ajang internasional, sehingga memberikan waktu bagi tim-tim untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan sebelum kompetisi dilanjutkan.
(Sumber: Antara)