Ntvnews.id, Jakarta - Kekeliruan wasit pada pertandingan Satria Muda Pertamina Jakarta melawan Tangerang Hawks Basketball, di Britama Arena, Rabu malam (5/3) jadi viral di media sosial. Insiden ini kemudian dikenal dengan sebutan "15-5=11". Berikut kronologis kejadiannya.
Saat itu waktu tersisa 15 detik game-clock, di mana Hawks mendapatkan penguasaan bola di area pertahanan Satria Muda. Bola inbound dilakukan oleh M. Alan As'adi yang langsung memberikannya pada Stephaun Branch.
Baca juga: Pelita Jaya Tundukkan Bali United di Pekan Ketujuh IBL 2025
Ternyata pemain asing tersebut mendapatkan penjagaan ketat dengan jarak kurang dari 1 meter dalam waktu 5 detik, sehingga dia tidak bisa melakukan passing, dribbling, atau shooting. Dua orang yang menjaganya adalah Randy Bell dan Abraham Damar Grahita.
Wasit memutuskan 5 second violation sehingga penguasaan bola jatuh ke tangan Satria Muda. Tetapi setelah dilihat dengan seksama, game-clock masih menunjukkan waktu 11 detik.
Di mana seharusnya, jika diputuskan Branch melakukan 5 second violation, maka sisa waktu di game-clock semestinya 10 detik.
"Untuk yang pertama, 5 second violation, saya minta maaf, dan saya akui saya salah mengambil keputusan tersebut," ungkap wasit Cori Cobha Cobhita.
"Saat itu memang fokus saya terbagi dua. Karena sedang terjadi double-trap dari pemain Satria Muda kepada pemain Hawks. Ada dua kemungkinan dalam momen ini, yaitu 5 second violation atau terjadinya foul. Ditambah lagi over pressure dari bench, terutama dari head coach Satria Muda. Sehingga saya mengambil keputusan terlalu cepat. Tidak menganalisa keputusan tersebut, yang membuat tim Hawks dirugikan."
Wasit bertugas yang bertugas pada pertandingan tersebut adalah Rendra Lesmana, Sunsya Putra Galih Cendekia, Cori Cobha Cobhita. Terlihat dalam rekaman bahwa hitungan wasit Cori terlalu cepat.
Walaupun secara aturan untuk 3, 5, dan 8 detik ditentukan dari hitungan wasit. Sehingga hitungan wasit yang menjadi prioritas. Tetapi untuk mudahnya, memang tinggal melihat shot-clock atau game-clock sebagai acuan.
Menanggapi kejadian tersebut, wasit sudah melakukan evaluasi dan akan menjadi pembelajaran kedepan. Liga juga menegaskan bahwa akan ada konsekuensi sebagaimana mestinya terkait dengan penugasan wasit berikutnya