Ntvnews.id
Mengutip dari website resmi IBL, Andika Supriadi yang lebih dikenal dengan sapaan Coach Bedu bukanlah sosok asing di kancah Indonesian Basketball League. Ia terakhir kali menukangi Hangtuah Jakarta di awal musim 2024, meski harus mengakhiri kiprahnya usai mencatat enam kemenangan dari 15 laga, di tengah persaingan liga yang semakin kompetitif.
Kehadiran Coach Bedu diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Pacific Caesar, yang sejauh ini baru mengantongi tiga kemenangan dari 13 pertandingan di putaran pertama musim reguler.
Baca juga: IBL 2025 Kembali Panas! Persaingan Menuju Playoffs Makin Sengit
Klub asal Surabaya ini kini duduk di peringkat ke-10 klasemen sementara, tertinggal empat kemenangan dari Tangerang Hawks yang menghuni posisi kedelapan, batas akhir zona playoff.
Coach Bedu menghadapi tantangan besar dalam mengangkat performa tim di putaran kedua musim ini. Dikenal punya rekam jejak solid, ia pernah membawa Hangtuah Jakarta lolos ke babak playoff pada musim 2017–2018 sebelum hengkang pada 2019. Ia lalu bergabung dengan Louvre Surabaya dari tahun 2020 hingga musim reguler 2022, sebelum posisinya digantikan oleh pelatih asing Maximiliano Seigorman saat memasuki babak playoff.
Usai dari Louvre, Andika melanjutkan kariernya di luar negeri bersama tim Pegasus dari Brunei Darussalam di ajang Malaysia D-League. Pada awal 2024, ia kembali ke Hangtuah sebelum akhirnya dipercaya menukangi Pacific Caesar.
Kembalinya Coach Bedu ke IBL bersama Pacific Caesar menandai babak baru dalam perjalanan kariernya sebagai pelatih. Dengan ekspektasi tinggi dari manajemen, ia diharapkan mampu mengangkat performa tim yang saat ini masih berjuang di papan bawah klasemen.
(Sumber: Antara)