Ntvnews.id
Meskipun sejauh ini tim mencatatkan rekor 12 kemenangan dan 3 kekalahan di pekan ke-15, serta menduduki peringkat kedua klasemen sementara, kondisi fisik pemain menjadi perhatian serius menjelang playoff.
Berdasarkan data dari IBL, empat pemain andalan Pelita Jaya terpaksa absen karena cedera. Salah satunya adalah kapten tim, Andakara Prastawa Dhyaksa, yang masih dalam masa pemulihan setelah operasi meniscus. Dhyaksa diperkirakan baru bisa bermain lagi pada Mei atau Juni, dengan M. Arighi yang sementara menggantikan posisinya.
Namun, nasib sial juga menimpa Arighi. Dalam pertandingan melawan Kesatria Bengawan Solo, dia mengalami cedera pergelangan kaki yang memaksanya untuk istirahat selama satu hingga dua pekan.
Brandon Jawato juga tak luput dari cedera. Dalam laga yang sama, Jawato mengalami ankle sprain dengan tingkat keparahan grade 2, yang membuatnya harus absen selama dua hingga tiga pekan.
Baca juga: Tanpa Kapten di Lapangan, Pelita Jaya Raih Kemenangan Tipis atas KBS 69-66
Ketidakhadiran Arighi dan Jawato memberikan tantangan besar bagi Pelita Jaya. Keduanya memegang peranan vital dalam rotasi tim, dengan Jawato mencatatkan rata-rata 10,2 poin per gim, sementara Arighi menyumbang 6,6 poin per gim, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan musim sebelumnya.
Pelita Jaya juga harus mengawasi kondisi JaQuori McLaughlin, pemain asing mereka yang absen dalam lima pertandingan terakhir akibat cedera hamstring. Meski tampil luar biasa dalam sembilan pertandingan awal dengan rata-rata 15,7 poin, 4,2 rebound, dan 5,6 assist per gim, McLaughlin belum dapat dipastikan kapan kembali ke lapangan.
Dengan absennya beberapa pemain kunci, tim pelatih Pelita Jaya terpaksa melakukan penyesuaian besar dalam rotasi pemain. Saat melawan Satya Wacana pada Senin malam, 14 Appril 2025 , penurunan performa, terutama di babak pertama, memperlihatkan betapa pentingnya kontribusi para pemain inti yang sedang cedera.
Selain tekanan jadwal yang padat, Pelita Jaya juga harus mempersiapkan diri untuk tampil di Basketball Champions League (BCL) Asia-East 2025. Hal ini semakin mempersulit keputusan terkait rotasi dan pembagian menit bermain, terutama menjelang akhir musim reguler.
Manajemen dan staf pelatih kini harus cermat dalam menjaga keseimbangan antara kemenangan jangka pendek dan kebugaran pemain. Kondisi pemain kunci akan sangat berpengaruh pada perjalanan mereka di babak playoff mendatang.
(Sumber: Antara)