Ntvnews.id
Pernyataan ini disampaikan menyusul pemasangan papan peringatan terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) di Bobocabin Gunung Mas pada Kamis, 13 Maret 2025.
Dalam keterangannya pada Rabu, 19 Maret 2025, Antonius Bong, Co-Founder & President Bobobox, menegaskan bahwa pihaknya selalu mengutamakan kepatuhan terhadap regulasi serta menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan dalam operasionalnya.
"Kami telah secara proaktif berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pariwisata, serta PT Perkebunan Nusantara I Regional 2, untuk memastikan operasional kami sejalan dengan aturan yang berlaku," ujar Antonius.
Baca juga: Menko Pangan Segel Bobocabin Puncak
Sejak beroperasi pada 2022, Bobocabin Gunung Mas telah mengantongi seluruh perizinan yang diperlukan. Pembangunannya menerapkan konsep berkelanjutan dengan desain modular dan prefabrikasi untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Bobobox juga memastikan kepatuhan terhadap Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dengan membatasi jumlah unit di lokasi tersebut.
Selain menjaga keseimbangan ekologi, Bobocabin turut berkontribusi pada ekonomi lokal. Lebih dari 80 persen karyawan berasal dari komunitas sekitar, sementara kemitraan dengan pelaku usaha lokal telah menghasilkan pendapatan tambahan sebesar Rp2,5 miliar.
Bobobox mendukung langkah pemerintah dalam menciptakan tata kelola wisata yang lebih baik demi keberlanjutan destinasi pariwisata.
"Kami siap berkolaborasi, baik dalam aspek konservasi lingkungan, pengelolaan wisata berkelanjutan, hingga peningkatan ketahanan pangan melalui optimalisasi sumber daya lokal," tambah Antonius.
Selama proses ini berlangsung, operasional Bobocabin Gunung Mas tetap berjalan seperti biasa. Bobobox juga menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pengalaman menginap yang bertanggung jawab dan selaras dengan prinsip keberlanjutan.
(Sumber: Antara)