Ntvnews.id, Luar Negeri - Warren Edward Buffett, lahir pada 30 Agustus 1930, adalah seorang investor, pengusaha, dan filantropis ternama asal Amerika Serikat. Dikenal luas sebagai "Wizard of Omaha" atau "Oracle of Omaha", Buffett merupakan pemegang saham terbesar dan direktur utama di Berkshire Hathaway, seorang konglomerat multinational.

Pada tahun 2015, Forbes mencatatnya sebagai orang terkaya ketiga di dunia, dan majalah Time memasukkan Buffett sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2012.

Baca Juga:

Kebakaran Rumah di Jakarta Utara, Asap Membumbung Tinggi

Menko Airlangga Ungkap Ekonomi RI Tumbuh Lebih Tinggi dari China, Korsel dan Singapura, Ini Buktinya

Buffett terkenal karena komitmennya pada value investing, sebuah metode investasi yang mengutamakan pembelian saham perusahaan yang undervalued. Meskipun kekayaannya mencapai angka miliaran dolar, gaya hidupnya tetap sederhana dan frugal.

Buffett adalah seorang filantropis sejati, berjanji untuk menyumbangkan 99% kekayaannya untuk keperluan amal, sebagian besar melalui Bill & Melinda Gates Foundation.

Pada April 2012, Buffett didiagnosis menderita kanker prostat, tetapi berhasil sembuh pada September 2012. Ia juga dikenal aktif dalam dunia politik, termasuk memberikan dukungan kepada Hillary Clinton dalam pemilihan presiden AS 2016.

Warren Edward Buffett (Instagram)

Awal Kehidupan

Warren Buffett lahir di Omaha, Nebraska, dari keluarga keturunan Prancis. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan putra tunggal Leila dan Howard Buffett, seorang anggota DPR Amerika Serikat.

Pendidikan awalnya dimulai di SD Rose Hill, dilanjutkan ke SMP Alice Deal, dan lulus dari SMA Woodrow Wilson pada 1947. Dalam buku tahunan SMA-nya, Buffett dikenal sebagai "menyukai matematika" dan "calon pialang saham."

Sejak usia muda, Buffett menunjukkan ketertarikan besar pada dunia bisnis dan investasi. Pada masa remajanya, ia sudah terjun ke berbagai usaha kecil, seperti menjual permen karet, Coca Cola, dan majalah mingguan dari pintu ke pintu, serta bekerja di toko kelontong milik kakeknya.

Di usia 15 tahun, ia menghasilkan lebih dari $175 per bulan dari distribusi koran Washington Post dan berinvestasi pada perusahaan milik ayahnya. Pada usia 14 tahun, Buffett membeli 16 hektar lahan pertanian dengan hasil tabungannya sebesar $1.200, yang kemudian ia sewakan kepada petani.

Pendidikan

Setelah lulus dari SMA, Buffett diterima di Wharton School of the University of Pennsylvania pada 1947. Meskipun awalnya lebih tertarik mengembangkan bisnisnya, ia akhirnya melanjutkan pendidikan karena dorongan ayahnya.

Buffett kemudian menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen pada usia 19 tahun. Selanjutnya, ia melanjutkan studinya di Columbia University, setelah ditolak oleh Harvard Business School, dan meraih gelar Magister Ekonomi pada 1951.Pilihannya untuk kuliah di Columbia University didorong oleh keinginannya untuk belajar dari Benjamin Graham, seorang mentor investasi terkenal yang mengajar di sana.

Dengan kombinasi kecerdasan bisnis, komitmen pada prinsip-prinsip investasi yang solid, dan dedikasi pada filantropi, Warren Buffett telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia investasi dan amal, menjadikannya salah satu tokoh yang paling dihormati dan berpengaruh di dunia.