Ntvnews.id, Jakarta - Ribuan pengunjuk rasa di Bangladesh menyerbu kediaman Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina di Dhaka, ibu kota Bangladesh, pada Senin, 5 Agustus 2024. Hasina dilaporkan telah meninggalkan kediamannya, melarikan diri dari para demonstran yang menuntut pengunduran dirinya.
Dilansir dari reuters, tayangan televisi lokal Channel 24 memperlihatkan kerumunan orang berlari menuju kediaman resmi PM di Dhaka, sambil melambaikan tangan ke arah kamera sebagai bentuk perayaan atas pelarian Hasina.
Beberapa tayangan televisi lokal Bangladesh menunjukkan momen ketika demonstran memasuki istana yang sebelumnya ditempati Hasina, merusak perabotan, menghancurkan panel kaca pintu, serta mengambil buku dan barang-barang lainnya, termasuk seekor ayam hidup.
"Saya berada di dalam Istana Ganabhaban. Ada lebih dari 1.500 orang di dalamnya. Mereka merusak perabotan dan memecahkan kaca," ujar salah satu jurnalis Bangladesh, Yeasir Arafat, kepada AFP.
Baca Juga: 98 Orang Tewas Akibat Bentrokan di Bangladesh, Pemerintah Minta Warga India Berhati-hati
Sebelumnya, seorang sumber yang dekat dengan Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina menyampaikan kepada AFP bahwa PM berusia 76 tahun tersebut telah meninggalkan Dhaka bersama saudara perempuannya menuju "tempat yang lebih aman." Sumber tersebut juga menyebut bahwa Hasina "berniat merekam pidato, tetapi tidak sempat melakukannya."
Surat kabar Prothom Alo juga melaporkan bahwa Hasina telah meninggalkan ibu kota Bangladesh.
Aksi protes yang awalnya dimulai bulan lalu sebagai penolakan terhadap kuota pekerjaan pegawai negeri, telah berkembang menjadi kerusuhan terburuk selama 15 tahun masa pemerintahan Hasina dan menjadi seruan luas agar PM berusia 76 tahun itu mundur.
Meskipun jam malam diberlakukan oleh pasukan keamanan Bangladesh, para demonstran tetap turun ke jalan-jalan di Dhaka, mengabaikan larangan tersebut.
Baca Juga: Kerusuhan Bangladesh, 563 WNI Selamat
Pada hari yang sama, akses internet sangat dibatasi, perkantoran ditutup, dan lebih dari 3.500 pabrik yang penting bagi industri garmen Bangladesh ikut tutup.
Tentara dan polisi dengan kendaraan lapis baja dikerahkan di berbagai wilayah Dhaka, dengan barikade dan kawat berduri dipasang di jalan-jalan menuju kantor Hasina. Namun, massa yang berjumlah besar tetap membanjiri jalanan, bahkan merobohkan barikade.
Sedikitnya 94 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada Minggu waktu setempat, termasuk 14 personel kepolisian di antara korban tewas tersebut.