1 WNI Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Hotel di Bangladesh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2024, 15:08
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga berkumpul saat berlangsung protes terhadap kebijakan pemerintah di Bangladesh. Warga berkumpul saat berlangsung protes terhadap kebijakan pemerintah di Bangladesh. (dok.Antara)

Ntvnews.idBangladesh - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan bahwa seorang warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap ketika hotel tempatnya menginap di Jashore, Bangladesh, terbakar pada Senin (5/8).

Dalam sebuah pernyataan tertulis pada Selasa, Kemlu menyebutkan bahwa korban yang berinisial DU tiba di Bangladesh pada 1 Agustus untuk kunjungan bisnis.

Baca Juga:

Sejarah dan Aturan Main Speed Climbing, Nomor Andalan Indonesia Tambah Medali di Olimpiade Paris 2024

Bocah 9 Tahun Bawa Mobil-Tabrak Kendaraan Lain Diduga Terinspirasi Game Simulator

"DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kekisruhan di Bangladesh <b>(Istimewa)</b> Kekisruhan di Bangladesh (Istimewa)

Kemlu telah menghubungi keluarga korban di Indonesia untuk menyampaikan belasungkawa dan memfasilitasi repatriasi jenazahnya.

Warga Indonesia di Bangladesh diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kegiatan yang tidak penting di luar tempat tinggal, serta menghindari kerumunan massa dan tempat-tempat demonstrasi. Mereka juga disarankan untuk terus menjaga komunikasi dan selalu mengikuti langkah-langkah kontijensi yang ditetapkan oleh KBRI Dhaka.

Para WNI yang berencana mengunjungi Bangladesh diimbau untuk menunda perjalanan mereka sampai situasi dan kondisi keamanan membaik. Mereka yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi KBRI Dhaka di nomor +880-1-614-444-552 dan Direktorat Perlindungan WNI Kemlu di nomor +62-812-9007-0027.

Sedikitnya 73 orang tewas, termasuk 14 anggota polisi, dalam bentrokan-bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa di Dhaka dan kota-kota lain di Bangladesh.

Aksi unjuk rasa meningkat pekan lalu untuk memprotes kebijakan kuota pekerjaan publik yang diterapkan pemerintah Bangladesh, menyusul bentrokan di Universitas Dhaka.

Para demonstran menuntut pencabutan kebijakan yang mengalokasikan 30 persen pekerjaan publik bagi anggota keluarga veteran perang 1971.

Halaman
x|close