Ntvnews.id, Jatim - Seorang pelajar SMP meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Tawing, Desa Bogoran, Trenggalek, Jawa Timur. Diduga, ia tidak dapat berenang setelah mengalami kram kaki.
Hingga Selasa siang, pihak kepolisian yang menangani kasus ini tidak menemukan adanya indikasi kejanggalan atau unsur kesengajaan dalam kematian pelajar berinisial MI (14) tersebut.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Keyakinan ini diperoleh setelah polisi melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, memeriksa saksi, dan mendapatkan hasil otopsi dari tim forensik.
Baca Juga:
WNA Asal Prancis Ditemukan Tewas Tenggelam di Pantai Walur
Nahas! 3 Pelajar Tewas Gegara Ban Mobil Lepas
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan keluarga korban juga telah menerima kejadian ini sebagai musibah," katanya dikutip dari Antara.
Menurut keterangan saksi AA (18), sebelum insiden tragis terjadi, korban mengalami kram kaki dan berteriak minta bantuan.
Pelajar SMP tewas tenggelam (Antara)
AA kemudian melepaskan jaketnya dan melompat ke sungai untuk membantu. Pada saat itu, MI sempat memegang kawat bronjong dan tidak tenggelam.
Namun, alih-alih naik ke daratan, MI malah naik ke bronjong dan kemudian melompat kembali ke sungai untuk berenang. Beberapa saat kemudian, MI mulai tenggelam dan berteriak meminta tolong.
AA yang berada di tepi sungai, berusaha mendekati MI untuk menolong dengan mengangkat tubuhnya. Namun, karena kedalaman sungai, AA tidak mampu mengangkatnya dan meminta bantuan dari teman-temannya.
Kedua teman lainnya, RA (23) dan WH (20) yang mengetahui situasi tersebut, segera berteriak meminta bantuan kepada warga karena mereka tidak bisa berenang. Warga yang mendengar teriakan tersebut segera datang untuk menolong.
Sayangnya, saat MI dievakuasi dari dasar sungai ke tepian, nyawanya tidak dapat tertolong.