3 Kebengisan Benjamin Netanyahu Paling Mengerikan Selama Jadi PM Israel

NTVNews - 10 Mei 2024, 09:15
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Benjamin Netanyahu Benjamin Netanyahu (Istimewa)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Benjamin Netanyahu mengawali masa jabatannya sebagai Perdana Menteri Israel pada 18 Juni 1996 hingga 1999. Kemudian, ia kembali memegang jabatan tersebut pada 31 Maret 2009 hingga 2021.

Setelah beberapa pergantian kepemimpinan, Netanyahu kembali dilantik sebagai Perdana Menteri Israel pada 29 Desember 2022 hingga saat ini.

Selama masa kepmimpinannya sebagai PM Israel, ia terjebak dalam beberapa skandal korupsi dan dikenal karena kebijakan yang keras terhadap warga Palestina. Berikut daftar Kebengisan Benjamin Netanyahu yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Operasi Pillar of Defense (2012)

Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina. Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina.

Dilansir dari Al Arabiya, Jumat, 10 Mei 2024, Operasi ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan roket oleh Hamas dari Gaza ke Israel. Operasi ini berlangsung selama 8 hari dan menewaskan lebih dari 100 warga Palestina.

2. Operasi Protective Edge (2014)

Operasi ini dilakukan sebagai respons terhadap penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel oleh Hamas. Operasi ini berlangsung selama 7 pekan dan menewaskan lebih dari 2.000 warga Palestina.

Perang Gaza 2014, juga dikenal sebagai Operasi Protective Edge, adalah konflik militer antara Israel dan Hamas yang berlangsung selama 50 hari dari 8 Juli hingga 26 Agustus 2014123. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 1.880 warga Palestina tewas.

Sementara itu, Israel melaporkan 64 tentara, 2 warga sipil, dan 1 pekerja Thailand tewas. Lebih dari 10.000 orang Palestina terluka akibat perang ini. Di sisi Israel, 400 tentara dan 23 warga sipil dilaporkan terluka. Tidak ada data spesifik mengenai jumlah korban hilang selama Perang Gaza 2014. 

3. Serangan Akhir Tahun 2023 hingga 2024

Ilustrasi bendera Iran dan Israel/ist Ilustrasi bendera Iran dan Israel/ist

Pada tahun 2024, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza, termasuk ke kota Rafah. Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan ratusan warga Israel dan puluhan lainnya diculik menjadi sandera Hamas.

Hingga saat ini, Israel telah membunuh lebih dari 34.500 warga Palestina di Jalur Gaza. Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Pasukan rezim kolonial Zionis juga melukai 77.700 warga Palestina.

Lebih dari 11.000 orang masih hilang dan diduga tewas di bawah reruntuhan gedung di seluruh Gaza. Semua kekejaman yang dilakukan pasukan Israel itu terjadi selama masa kepemimpinan Netanyahu sebagia perdana menteri. 

x|close