Ntvnews.id, Jakarta - Yahya Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh pada 31 Juli 2024 lalu.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut,” kata gerakan tersebut, dikutip dari India Today Rabu, 7 Agustus 2024.
“Menggantikan Komandan syahid Ismail Haniyeh, semoga Allah mengasihani dia,” sambungnya.
Baca Juga:
Konflik Israel-Hamas, Babeh Haikal: Netanyahu Itu 'Mesin Pembunuh', Bohong Besar Bicara Perdamaian
Pakistan Tetapkan Hari Berkabung Nasional Kenang Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Dalam hal ini, Sinwar telah bersembunyi di Gaza sejak dimulainya perang dengan Israel. Ia menghabiskan separuh usianya di penjara-penjara Israel, dan merupakan pemimpin Hamas paling kuat yang masih hidup setelah pembunuhan Haniyeh.
Yahya Sinwar (Antara)
Yahya Sinwar berusia 61 dan lahir di sebuah kamp pengungsi di Khan Younis di Gaza, terpilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza pada tahun 2017 setelah ia mendapat reputasi sebagai penegak hukum yang kejam dan musuh bebuyutan Israel.
Sinwar sendiri adalah mantan kepala aparat keamanan Al-Majd, yang terlibat dalam menghukum dan membunuh warga Palestina yang dituduh bekerja sama dengan dinas rahasia Israel, sebelum dia dipenjara.