Ntvnews.id, Jakarta - Seorang ibu berinisial TY (35) tega membanting bayinya yang berinisial AK (1,5 tahun) sampai tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Polres Metro Jakarta Selatan mengirim ibu dari balita tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk memeriksa kejiwaannya.
“Sekarang lagi bawa dia ke kramat jati (RS Polri) diperiksa psikologisnya,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi dikutip Rabu, 7 Agustus 2024.
Sebab, kata Nurma, TY memang diakui oleh pihak keluarga memiliki riwayat gangguan jiwa atau psikologis. Kondisi tersebut langsung diungkap nenek TY yang sudah dimintai keterangan.
Ilustrasi garis polisi. (Pixabay)
“Itulah yang masih didalami (soal gangguan jiwa), jadi gini rupanya kalau neneknya bilang ini ada riwayat psikologi,” ucapnya.
Menurut Nurma, keterangan tersebut harus didalami karena TY yang ketika dicoba dimintai keterangan oleh penyidik cukup sulit untuk diajak berkomunikasi. Karena itu, motif pelaku juga belum terungkap.
“Kemarin semalam memeriksa ibunya, tapi gitu tak nyambung sewaktu diperiksa. Iya, tidak nyambung, jadi cuma diam saja, bengong saja begitu,” ujarnya.
Selain soal kejiwaan, Nurma juga mengungkapkan latar belakang keluarga TY yang ternyata sang suami telah menjadi tersangka atas kasus penggelapan di Polres Metro Depok.
“Kalau itu sebetulnya suaminya juga lagi ditahan di Polres Depok. (Kasus) penggelapan,” tuturnya.
Ilustrasi Penganiayaan atau Kekerasan (pixabay)
Untuk diketahui, duduk perkara kejadian ini berawal saat TY sedang duduk-duduk di teras rumah, dia kemudian membanting korban pada Minggu, 4 Agustus 2024 sebanyak dua kali ke lantai ubin yang keras. Peristiwa ini disaksikan nenek, tante, dan om korban.
"Jadi gini lagi duduk di teras kemudian ini dengan ibunya nih, ibu kandungnya, anak itu kan umur satu tahun lebih lah, terus tiba-tiba itu dia langsung ngebanting aja, kena lah ke keramik gitu loh di teras," kata Nurma.
"Nah tapi kalau saksi lihat neneknya, om nya sama tantenya itu berkali-kali, tapi yang jelas itu dua kali," sambung dia.
Walaupun masih belum diketahui motif aslinya, setelah kejadian tersebut korban sempat mendapatkan perawatan. Namun sayang, nyawa AK tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 5 Agustus 2024 kemarin.