Ridwan Kamil vs Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Hendri Satrio Sebut Kaesang Disiapkan Jadi Gubernur

Ntvnews.id, Jakarta - Koalisi Indonesia Maju (KIM) "Plus" dipastikan bakal mengusung Ridwan Kamil (RK) sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta 2024.

Sedangkan calon wakil gubernur (cawagub) pendamping Kang Emil, sapaan akrabnya, akan segera diumumkan.

Pencalonan Ridwan Kamil ini diperkirakan bisa menjegal langkah Anies Baswedan menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Partai penguasa disebutkan tidak ingin Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu maju di Pilkada Jakarta 2024.

Dan manuver KIM "Plus" yang mengajukan suami dari Atalia Praratya itu sebagai DKI 1 bukan melawan Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), melainkan kotak kosong. 

Sementara itu, sejumlah pengamat meyakini Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep akan menjadi cawagub mendampingi Ridwan Kamil.

Baca Juga: Kelakar Kaesang Ungkap Berani Lawan Anies dan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

"Kalau cuma kotak kosong kita lihat saja bagaimana kampanyenya Ridwan Kamil dan Kaesang bekerja. Kelihatan pinginnya Kaesang jadi gubernur," ujar Analis Komunikasi Politik dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio saat menjadi narasumber dalam program dialog NTV Prime di Nusantara TV, Selasa (6/8/2024).

Menurutnya, jika Kaesang nantinya maju sebagai wagub DKI Jakarta maka tidak butuh waktu lama untuk dia menjadi gubernur. 

"Kalau Kaesang maju menjadi wagub mungkin 6 bulan atau satu tahun paling lama, Ridwan Kamil-nya sudah jadi menteri, dan Kaesang yang jadi gubernurnya. Indah betul kehidupan warga Jakarta. Wapresnya Gibran (Rakabuming Raka), gubernurnya Kaesang nanti, kelihatannya akan begitu," imbuhnya.  

Sementara itu, terkait anak Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas), Zita Anjani yang dijagokan maju di Pilgub Jakarta bersama Ridwan Kamil, Hendri mengungkapkan tidak akan terjadi.

"Kalau anaknya Zulhas kelihatannya enggak, jauhlah. Tapi kalau untuk Kaesang jalannya sudah dibikin, kenapa dia mesti nggak maju (Pilkada Jakarta)? tukas Hendri.