Ntvnews.id, Jakarta - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes, menyatakan komitmennya untuk membina Yohanes Ande Kalla, atau yang dikenal dengan sebutan Joni, agar bisa berhasil dalam seleksi menjadi prajurit TNI.
"Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti kemudian kita tanya dia, dia mau tes dimana, kan kita ada Bintara, ada Tamtama dan ada Wamil, nah kalau mau Wamil kita akan arahkan ke Universitas Pertahanan Atambua, nanti akan kita arahkan," katanya, dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Buntut Digugat Cerai hingga Dilaporkan ke Polisi, Edward Akbar Ngaku Sepi Job
Wapres: Investasi Asing dan Program Vokasi Kunci Mengatasi Pengangguran
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Brigjen Joao bertemu dengan Joni di Makorem 161/Wirasakti Kupang. Joni sebelumnya dinyatakan gagal dalam seleksi masuk TNI AD karena masalah tinggi badan.
Yohanes Ande Kalla atau yang disapa Joni Kalla saat diwawancarai di depan rumahnya di Desa Silawan, Kabupaten Belu. (Dok.Antara)
Menurut Danrem, Joni memang memiliki keinginan kuat untuk menjadi prajurit TNI AD. Namun, meskipun terkenal karena aksi mengibarkan bendera merah putih, Joni belum mendapatkan pembinaan yang memadai sejak awal untuk mempersiapkan dirinya menjadi prajurit.
Brigjen Joao mengungkapkan bahwa ia baru pertama kali bertemu dengan Joni pada Maret 2024 dan telah memberikan nasihat agar Joni mulai mempersiapkan diri jauh sebelum tes. Selama 1,5 bulan terakhir, Dandim Belu telah berusaha membantu Joni dalam persiapan, namun hasilnya belum memenuhi standar.
"Memang kemarin masalahnya di tinggi badan, Joni tinggi badan hanya 155,8 meter, sementara ada juga yang tinggi badannya 162,9 meter tetapi tidak lolos juga, padahal syaratnya 163 meter, ya kita tetap berpegang teguh pada syarat yang ada," ujarnya.
Joni, pemanjat tiang bendera pada peringatan HUT RI tahun 2018 (Instagram)
Jika Joni tidak lulus tes Bintara karena tinggi badan, ia akan disiapkan untuk mengikuti tes di Universitas Pertahanan melalui jalur khusus pada akhir Agustus 2024. Brigjen Joao menekankan bahwa menjadi prajurit tidak harus selalu beroperasi di medan perang, melainkan juga bisa di bidang kejuruan lainnya.
Brigjen Joao juga menyebutkan bahwa Joni akan mendapatkan terapi khusus untuk meningkatkan tinggi badannya beberapa sentimeter agar memenuhi persyaratan.
"Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni," jelasnya.
Sementara itu, Joni mengungkapkan tekadnya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk tes selanjutnya di Universitas Pertahanan.
"Saya yang penting menjadi tentara, nanti saya akan mempersiapkan diri lebih baik lagi, sebagai persiapan untuk tes masuk nanti," ujar Joni.