Ntvnews.id, Washington DC - Sebuah video yang menunjukkan peristiwa pelecehan seksual oleh tentara Israel (IDF) terhadap tahanan Palestina telah beredar. Amerika Serikat (AS), yang memiliki hubungan dekat sebagai pendukung Israel, mendesak penyelidikan atas insiden tersebut.
Dilansir dari Reuters, Jumat, 9 Agustus 2024, cuplikan video ini ditayangkan oleh kanal Israel N12. Dalam video tersebut, terlihat para tahanan berada di lantai di sebuah fasilitas yang sudah lama terbengkalai, sementara beberapa tentara membawa seorang tahanan ke sudut ruangan.
Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel (PHRI) menyatakan bahwa korban, seorang pria berusia sekitar 30 tahun, dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang mengancam jiwanya. Pria tersebut mengalami cedera di bagian bawah tubuh dan di area dubur.
Baca Juga: Muak! Kini Turki Gugat Israel ke Mahkamah Internasional
Menurut laporan dari AFP sebuah rekaman CCTV yang bocor dan ditayangkan oleh Channel 12, sebuah televisi lokal Israel, menunjukkan tentara Israel memilih-milih tahanan di pangkalan Sde Teiman, tempat di mana Tel Aviv menahan tahanan Palestina selama konflik di Jalur Gaza.
Dalam video tersebut, terlihat tentara Israel melakukan tindakan seksual terhadap tahanan di balik perisai, dengan setidaknya salah satu tentara meletakkan tangannya di selangkangannya sendiri.
Pihak Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa mereka memantau perkembangan laporan hak asasi manusia ini dan mendesak dilakukannya penyelidikan atas kasus tersebut.
Kemudian, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan bahwa "tidak ada toleransi" terhadap pelaku pelecehan seksual.
Ketika ditanya mengenai video tersebut, Miller mengonfirmasi bahwa pejabat AS telah melihatnya dan sedang melakukan peninjauan.
Baca Juga: PBNU Jumpa Dubes Palestina, Serukan Penghentian Pembunuhan Warga Palestina Oleh Israel
"Kami telah melihat video itu, dan laporan mengenai pelecehan seksual terhadap tahanan sangat mengerikan," ujar Miller kepada wartawan.
"Video tersebut harus diselidiki secara menyeluruh oleh pemerintah Israel dan IDF (Angkatan Bersenjata Israel)," lanjutnya.
Miller mendesak Israel untuk menuntut tanggung jawab dari tentara-tentaranya yang terlibat dalam tindakan tersebut.
"Tidak boleh ada toleransi terhadap pelecehan seksual atau pemerkosaan terhadap tahanan mana pun, titik," tegasnya.
"Jika ada tahanan yang mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan, pemerintah Israel dan IDF harus menyelidiki kasus ini secara mendalam dan memastikan siapa pun yang bertanggung jawab diadili sesuai dengan hukum yang berlaku," tambah Miller.