Ntvnews.id, Tel Aviv - Sebanyak 10.000 tentara Israel tewas atau terluka sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan dari surat kabar Yedioth Ahronoth.
Dilansir dari reuters, Jumat, 9 Agustus 2024, surat kabar tersebut mengungkapkan bahwa sekitar 1.000 tentara dipindahkan setiap bulan ke departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan akibat cedera yang mereka alami di Gaza.
"Militer menghadapi kekurangan setidaknya 10.000 tentara yang gugur atau terluka selama berbulan-bulan pertempuran di Jalur Gaza," demikian dilaporkan oleh situs berita itu.
Baca Juga: Muak! Kini Turki Gugat Israel ke Mahkamah Internasional
Yedioth Ahronoth juga mengkritik Knesset karena mengambil liburan musim panas dari 22 Juli hingga pertengahan Oktober tanpa mengesahkan undang-undang yang memperpanjang wajib militer.
"Belum pernah ada situasi dalam sejarah perang Israel di mana tentara bertempur di wilayah musuh dalam kondisi yang tidak menguntungkan selama 10 bulan berturut-turut," ungkap seorang ibu dari tentara Israel di Brigade Nahal kepada Yedioth Ahronoth.
Menurut laporan itu, tentara wanita yang bertugas di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel secara mendadak diberitahu tentang perpanjangan empat bulan tambahan dalam masa dinas mereka.
Warga Palestina yang Tewas
Lalu, bagaimana dengan jumlah warga Palestina yang tewas selama perang berkecamuk di Jalur Gaza sejak tahun lalu?
Laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) menyebutkan, sejak pecah konflik bersenjata pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas warga Palestina mencapai lebih dari 36.000 ribu jiwa dan 86 ribu lainnya luka-luka.