Rusia Protes AS dan Jepang yang Sedang Lakukan Hal Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Agu 2024, 14:18
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Vladimir Putin Vladimir Putin (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Rabu mengajukan protes keras terkait latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Jepang, bernama Orient Shield, yang dilaksanakan di dekat perbatasan Rusia pada 18-26 Juli.

Dilansir dari Anadolu, Jumat, 9 Agustsu 2024, protes ini disampaikan kepada Kedutaan Besar Jepang di Moskow, dengan penekanan pada "tidak dapat diterimanya aktivitas militer provokatif semacam itu," yang dianggap sebagai potensi ancaman terhadap keamanan nasional.

Rusia juga menyatakan bahwa mereka telah mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan penerapan langkah-langkah pencegahan yang sesuai untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan melindungi kedaulatan negara.

Baca Juga: Bersiap Perang Lawan Israel, Iran Minta Puluhan Rudal Canggih dari Rusia

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengkritik rencana pertemuan puncak Jepang-Asia Tengah yang melibatkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Zakharova menuduh Tokyo berusaha memperkuat pengaruhnya di Asia Tengah dengan tujuan melemahkan hubungan negara-negara kawasan tersebut dengan Rusia dan "menggiring" mereka ke dalam ideologi Barat tentang "tatanan berbasis aturan," yang menurutnya bernuansa "anti-Rusia dan anti-China."

Dia juga mengingatkan negara-negara Asia Tengah tentang pengalaman kerja sama Rusia dengan Jepang, di mana Tokyo awalnya menawarkan "bantuan pembangunan" demi kepentingan perusahaan-perusahaannya sendiri, memastikan akses mereka ke pasar negara berkembang, dan membuat penerima bantuan bergantung pada modal serta teknologi luar.

Baca Juga: Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Prabowo Subianto Akui Tertarik dengan Energi Nuklir

Zakharova menambahkan bahwa prioritas program kerja sama baru yang diumumkan di media hanya mengonfirmasi bahwa Jepang mengejar tujuan politik dengan menerapkan agenda energi dan iklim Barat.

"Kami yakin bahwa mitra-mitra kami di Asia Tengah, dengan kebijaksanaan mereka, akan dapat membedakan antara pendekatan yang mendukung kerja sama saling menguntungkan dan rencana untuk menjadikan negara mereka sebagai pelengkap neokolonial dari kubu Barat."

"Kami berharap mereka menyadari risiko serius dari kehilangan hubungan penuh dengan Rusia," tambahnya.

x|close