5 Alasan Thailand Jadi Basis Budaya Ramah Transgender Asia Tenggara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Agu 2024, 06:15
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Thailand Legalkan Pernikahan Sesama Jenis Thailand Legalkan Pernikahan Sesama Jenis (CNA)

Ntvnews.id, Jakarta - Thailand, yang sering disebut sebagai Negeri Gajah Putih, telah menjadi pusat budaya transgender di Asia Tenggara. Berdasarkan data dari World Population Review, Thailand memiliki sekitar 62.800 transgender, menjadikannya negara dengan jumlah transgender terbanyak di Asia Tenggara dan peringkat ketujuh di dunia.

Di Thailand, transgender dikenal sebagai kathoey atau ladyboy dan sering dianggap sebagai bagian penting dari budaya, bahkan diakui sebagai jenis kelamin ketiga. Berbagai faktor berkontribusi terhadap banyaknya transgender di Thailand, mulai dari keterbukaan sosial hingga aspek keagamaan.

Lebih Ramah terhadap LGBT

Thailand dikenal sebagai negara yang lebih ramah terhadap komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Berbeda dengan beberapa negara, terutama yang mayoritas Muslim, Thailand menunjukkan tingkat toleransi yang lebih tinggi terhadap komunitas LGBT.

Baca Juga: Shandy Purnamasari Dicap Pro LGBT Usai Datang ke Kajian Ustaz Bareng Wanda Hara

Meskipun ada sebagian kecil yang masih kurang terbuka, terutama di daerah pedesaan, masyarakat Thailand pada umumnya lebih menerima.

Akses Operasi Kelamin

Di Thailand, akses untuk melakukan operasi kelamin cukup mudah dan biayanya relatif terjangkau. Ini menjadikan Thailand tujuan favorit bagi mereka yang ingin menjalani operasi perubahan kelamin.

Daya Tarik Wisatawan

Ladyboy di Thailand telah menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan asing. Banyak turis datang ke Thailand untuk bertemu dengan transgender, yang mereka anggap sebagai sesuatu yang eksotis. Hal ini meningkatkan kesadaran dan keterbukaan masyarakat Thailand mengenai identitas gender mereka.

Baca Juga: Demo LGBT Besar-besaran di Turki, Polisi Tangkap Pendukung Aksi

Profesi Ladyboy

Namun, banyak ladyboy di Thailand yang terpaksa bekerja sebagai pelacur, sebuah profesi yang sering dipandang rendah dan memprihatinkan. Ini mencerminkan adanya diskriminasi dan tantangan sosial yang dihadapi oleh komunitas transgender di Thailand.

Promosi Ladyboy

Thailand juga terkenal dengan kompetisi kecantikan seperti Miss Tiffany's Universe, yang secara eksklusif melibatkan transgender. Kontes ini bahkan disiarkan langsung di televisi nasional, menunjukkan tingkat penerimaan yang luas terhadap transgender dalam masyarakat Thailand.

Kehidupan transgender di Thailand mencerminkan kompleksitas interaksi antara budaya, agama, ekonomi, dan pariwisata, yang membentuk masyarakat yang unik dan beragam di Asia Tenggara.

Halaman
x|close