Ntvnews.id, Jakarta - Di balik lebatnya hutan dan air di sungai Kalimantan, terdapat keajaiban alam yang mempesona. Dikenal sebagai Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), mamalia laut cerdas ini menjadi maskot dan kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur.
Namun, di balik keindahannya, Pesut Mahakam terancam punah. Populasinya yang diperkirakan hanya tersisa kurang dari 100 ekor membuat mereka terdaftar sebagai salah satu spesies lumba-lumba paling terancam punah di dunia.
Dilansir melalui akun media social Instagram @infookutimur, pada Jumat, (10/5/2024). Lumba-lumba air tawar yang satu-satunya Indonesia miliki, terancam punah.
"Lumba-lumba air tawar yang satu-satunya Indonesia miliki berasal dari Kalimantan Timur, pesut ini merupakan hewan mamalia yang hidup di perairan tawar. Hewan ikonik ini yang menjadi penghuni sungai mahakam yang sayangnya menurut International Union for Conservation of Nation (IUCN) memasukan Pesut Mahakam dalam daftar hewan yang sangat terancam punah. jumlah populasinya kini kurang dari 100 ekor," tulis keterangan unggahan.
Berbeda dengan lumba-lumba pada umumnya, Pesut Mahakam hidup di air tawar, berenang bebas di sungai-sungai besar Kalimantan seperti Sungai Mahakam, Sungai Barito dan Sungai Kahayan.
Lihat postingan ini di Instagram
Pesut Mahakam dikenal dengan kecerdasan dan kemampuan komunikasinya yang tinggi. Mereka menggunakan suara klik dan siulan untuk berkomunikasi satu sama lain dan berburu mangsa.
Sebagai predator puncak, Pesut Mahakam memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sungai. Mereka membantu mengendalikan populasi ikan dan menjaga kesehatan sungai.
Sayangnya, Limbah industri dan rumah tangga yang dibuang ke sungai menjadi racun bagi Pesut Mahakam. Racun ini dapat menyebabkan penyakit, cacat lahir, dan bahkan kematian.
Penambangan pasir dan batu bara di sungai merusak habitat Pesut Mahakam dan mengganggu aktivitas mereka.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Pesut Mahakam sebagai satwa yang dilindungi. Upaya pelestarian habitat dan edukasi masyarakat terus dilakukan.
Organisasi non-pemerintah seperti Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk melindungi Pesut Mahakam dan habitatnya.
Masyarakat lokal mulai sadar akan pentingnya menjaga kelestarian Pesut Mahakam. Mereka terlibat dalam program pelestarian dan patroli sungai.