Ntvnews.id, Jakarta - Ukraina akan segera mengerahkan anjing robot (Brit Allience Dog) di garis depannya dalam perang melawan Rusia yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Anjing robot akan menggantikan tentara untuk misi berbahaya seperti memata-matai parit Rusia atau mendeteksi ranjau.
Dalam sebuah demonstrasi anjing robot yang dikenal sebagai model bat one berdiri, berjongkok, berlari dan melompat sesuai dengan perintah yang dikirimkan oleh operatornya.
Anjing robot dapat segera menjadi sekutu yang sangat berharga di garis depan bagi tentara Ukraina yang kekurangan pasukan untuk mengusir invasi Rusia.
Berada rendah di tanah dan sulit dideteksi. Anjing robot diklaim dapat menggunakan pencitraan termal untuk memeriksa parit musuh atau bagian dalam bangunan di zona pertempuran.
Perangkat anjing robot yang digunakan dalam demonstrasi ini memiliki baterai yang dapat memberi daya selama sekitar 2 jam. Dan jika anjing robot itu jatuh ke tangan Rusia saklar darurat memungkinkan operator untuk menghapus semua datanya.
Operator Brit Allience Dog, Yuri mengatakan anjing robot bisa menjadi faktor penting dalam peperangan dan taktik di masa depan. Apalagi harga relatif murah tapi kemampuannya sangat signifikan.
"Maksud saya FPV (first person viewer drone) seharga 300 dolar. Dapat menghancurkan tank seharga 1 juta dolar saat ini. Seekor anjing yang harga hanya beberapa ribu dapat mengambil alih tugas yang biasanya melibatkan banyak sistem komunikasi teknis dan sedikitnya tiga hingga lima tentara. Jadi sistem ini dapat menyelamatkan nyawa dan penting bagi peperangan modern dan taktik di masa depan," kata Yuri seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Today, Jumat (9/8/2024).
Selain berguna untuk mendeteksi ranjau atau alat peledak rakitan. Anjing robot juga dapat digunakan untuk membawa hingga 7 kg amunisi atau obat-obatan ke titik panas di medan perang.