Ntvnews.id, Taheran - Iran telah mengindikasikan bahwa serangan udara terhadap Israel bisa berlangsung antara tiga hingga empat hari. Sementara itu, Teheran telah mengeluarkan peringatan kepada penerbangan sipil untuk menghindari wilayah udara Iran hingga 14 Agustus 2024.
Dilansir dari Jerusalem Post, Senin, 12 Agustus 2024, Ahmad Bakhshayesh Ardestani, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, mengatakan bahwa operasi udara Iran terhadap Israel mungkin berlangsung selama tiga hingga empat hari dan bahwa Iran siap menghadapi konsekuensi dan perkembangan yang mungkin terjadi.
"Operasi udara Iran terhadap Israel bisa berlangsung tiga hingga empat hari," kata Ahmad Bakhshayesh Ardestani, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, seperti diberitakan Iran International pada Sabtu malam.
Baca Juga: Bersiap Perang Lawan Israel, Iran Minta Puluhan Rudal Canggih dari Rusia
“Iran tentu saja siap menghadapi konsekuensi dari serangan semacam itu dan akan siap menghadapi perkembangan selanjutnya,” katanya lagi
Iran juga telah mengeluarkan NOTAM (Pemberitahuan kepada Penerbang) yang melarang penerbangan di wilayah udara Iran hingga 14 Agustus, dengan alasan latihan tembak, bukan khusus untuk serangan terhadap Israel.
NOTAM tersebut mencakup wilayah OID29 di Teheran, dan latihan tembak dijadwalkan berlangsung dari 11 hingga 14 Agustus 2024, antara pukul 04.30 hingga 14.30 UTC setiap hari.
Baca Juga: Iran Bakal Serang Israel Dalam Waktu Dekat
Seorang pejabat Mesir mengonfirmasi bahwa larangan terbang ini terkait dengan latihan militer. Sementara itu, wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Ali Fadavi, menyatakan bahwa Iran akan memenuhi perintah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk menghukum Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, menegaskan bahwa Amerika Serikat siap membela Israel dengan sumber daya yang ada di wilayah tersebut.