Ntvnews.id, Gaza - Israel melancarkan serangan udara ke sebuah sekolah di Gaza yang menyebabkan hampir 100 orang tewas. Gedung Putih menyatakan sangat prihatin terhadap serangan tersebut.
Rekaman video dari lokasi menunjukkan potongan tubuh berserakan di puing-puing, sementara mayat-mayat dibawa pergi dengan selimut menutupi tubuh mereka.
Dilansir dari reuters, Senin, 12 Agustus 2024, Wakil Presiden Kamala Harris, yang juga kandidat presiden dari Partai Demokrat, mengungkapkan keprihatinan tentang jumlah warga sipil yang terbunuh dan menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata di Gaza.
Serangan pada hari Sabtu itu terjadi sehari setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa AS akan memberikan $3,5 miliar kepada Israel untuk persediaan senjata dan peralatan militer.
Baca Juga: Sejak Konflik Gaza, 10 Ribu Tentara Israel dan 36 Ribu Warga Palestina Tewas
Gedung Putih menekankan bahwa meskipun Hamas telah menggunakan sekolah sebagai lokasi operasional, Israel harus berusaha mengurangi kerugian warga sipil.
Di reruntuhan sekolah di Kota Gaza, terlihat kaleng makanan kosong, kasur yang terbakar, dan boneka anak-anak. Pernyataan dari Gedung Putih juga muncul bersamaan dengan kecaman dari Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki.
Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah Gaza, yang sebagian besar telah ditutup sejak perang dimulai 10 bulan lalu.
Baca Juga: Hakim Agung Gazalba Beli Rumah Rp 7,5 Miliar, Dibayar Tunai Pakai 2 Koper
Serangan tersebut merupakan salah satu serangan mematikan terbaru dalam konflik Israel-Gaza, dengan data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa hampir 40.000 warga Palestina telah tewas dan 2,3 juta orang telah mengungsi.