Ntvnews.id, Jakarta - Tim Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) tiba di Rumah Sakit Indonesia, di Bait Lahiya, Gaza Utara, Palestina. Mreka akan bertugas selama satu bulan.
Menurut keterangan yang diterima, tim tiba pada Jumat, 9 Agustus 2024 lalu bersama konvoi PBB.
Salah satu relawan MER-C, Reza Aldilla melaporkan, Tim berangkat mulai pukul 08.30 pagi. Selama perjalanan, Tim melewati jalan yang sudah rusak dan gedung-gedung hancur.
la mengatakan, Tim beberapa kali berhenti untuk pemeriksaan di check point. Kemudian juga sempat berhenti di Rumah Sakit Shifa selama dua jam, untuk menunggu pemberitahuan bahwa Tim aman melanjutkan perjalanan.
Tiba di Gaza Utara, ketujuh relawan MER-C yang terdiri dari empat dokter spesialis, satu Liaison Officer, satu relawan non medis dan satu relawan lokal langsung berkoordinasi dengan Direktur RS Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan.
Baca Juga:
Israel Lakukan Pembantaian ke Sekolah di Gaza Palestina, Ini Respons AS
Sejak Konflik Gaza, 10 Ribu Tentara Israel dan 36 Ribu Warga Palestina Tewas
Selama di Gaza Utara, Tim menginap di RS Indonesia, mengingat wisma dr. Joserizal Jurnalis, tempat Tim seharusnya menginap masih dalam kondisi rusak.
Satu hari bertugas, pada Sabtu, sekitar pukul tiga dini hari, Tim MER-C yang dipimpin oleh dr. Dany K. Ramdhan, SpBS, langsung membantu tenaga medis lokal menangani korban luka- luka karena baru saja kembali terjadi serangan.
Laporan situasi di RS Indonesia di Gaza (NTVNews.id/ Adiansyah)
"Ada penyerangan di Jabaliya, ada beberapa korban, satu syahid" Kata Liaison Officer Tim EMT MER-C, Marissa Noriti.
Tim akan bertugas selama kurang lebih satu bulan di RS Indonesia untuk membantu pelayanan medis bagi para pasien, serta assessment lanjutan kondisi RS Indonesia. Sementara tiga relawan MER-C lainnya masih bertugas di Gaza bagian Tengah.
Empat relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) ke-5 baru saja berhasil memasuki Jalur Gaza, Rabu (7/8)
Saat ini ada 9 relawan MER-C yang berada di Jalur Gaza, terdiri dari lima relawan medis, tiga relawan non-medis, dan satu Liaison Officer Tim EMT MER-C Indonesia.
Sementara itu, MER-C sendiri sudah mengirimkan 5 Tim EMT (Emergency Medical Team) bertahap dan rotasi ke Jalur Gaza, dengan total relawan sebanyak 34 orang.
Tim MER-C sampai saat ini menjadi satu-satunya Tim dari Indonesia yang masuk dan bertugas di dalam Gaza, memberikan pelayanan medis di sejumlah rumah sakit dan klinik yang masih berfungsi sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan Palestina dan Badan Kesehatan Dunai (WHO).