Ntvnews.id, Jakarta - Menjelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan pernyataan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia.
Dalam pernyataannya, Jokowi meminta maaf jika terdapat kesalahan atau kekhilafan selama masa kepemimpinannya yang dimulai sejak tahun 2014. Ia mengakui bahwa selama masa jabatannya, ia tidak dapat menyenangkan semua pihak.
Baca Juga:
Dinasti Politik Jadi Perbincangan di Keluarga Jokowi, Moeldoko Angkat Bicara
Moeldoko Bongkar Fakta Ruangan Lantai 8 Mabes TNI AD, Diisi Perwira Masa Depan Suram?
Sebagai orang yang dekat dengan Jokowi, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memberikan tanggapannya mengenai permintaan maaf tersebut. Dalam wawancara di DPO Podcast, Moeldoko menyatakan pentingnya menghormati keputusan Presiden untuk meminta maaf.
Lihat postingan ini di Instagram
"Mestinya kita juga menghormati atas keputusan Presiden dengan permintaan maaf itu," ujarnya.
Moeldoko juga mengapresiasi pencapaian Jokowi selama dua periode kepemimpinannya.
"Saya pikir dengan waktu 10 tahun beliau sudah banyak yang dilakukan, satu pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia yang sangat masih dijalankan," tambahnya.
Meski demikian, Moeldoko mengakui bahwa tidak semua hasil pemerintahan memberikan kepuasan kepada publik.
"Adapun dari beberapa hal dari hasil survei masih belum memberikan kepuasaan kepada publik, pasti kita memperbaiki terus menerus dari waktu ke waktu," tandasnya.