Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menjelaskan mengenai yang dibenahi dalam reformasi Internal TNI.
Hal tersebut Moeldoko ungkapan Ketika berbincang dengan Pimpinan Redaksi NTVNews, Ismoko Wijaya dalam program Dari Pulomas (DPO).
Baca Juga:
Ini Tanggapan Surya Paloh Atas Mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar
Kondisi RS Indonesia di Gaza: Banyak Bekas Roket dan Listrik Sering Mati
Moeldoko menjelaskan setidaknya ada tiga hal yang dibenahi dalam reformasi internal TNI untuk memperkuat kultur prajurit dan ini menjadi tugas sebagai seorang Panglima.
View this post on Instagram
"Pertama adalah perubahan struktur, gak ada lagi struktur yang berbunyi 'Kota Sosial Politik', yang kedua yang dibenahi adalah doktrin, gak ada lagi tugas-tugas disfungsi dan yang ketiga yang dibenahi adalah kulturnya, dulu memiliki kultur bisnis dan sekarang sudah dibenahi. Saya pikir itu sudah selesai," ungkap Moeldoko.
"Tetapi ada persoalan kultur yang lain, karena TNI itu berasal dari subkultur. Maka setelah dikumpulkan menjadi prajurit TNI harus memiliki satu kultur, itu lah yang harus diperkuat dan dibangun dari waktu ke waktu oleh para pimpinan angkatan dan Panglima TNI," lanjutnya.
Ia memaparkan lebih lanjut, jika ada beberapa perwira TNI yang masuk di lingkungan pemerintah, Moeldoko menjelaskan bahwa itu bukan bagian dari disfungsi dan itu merupakan sesuatu hal yang berbeda.
"Mereka (Perwira) itu masuk di birokrasi itu hanya porsi-porsi tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan Bapak Presiden," tutur Moeldoko.