Ntvnews.id, New Delhi - India diguncang oleh kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter wanita di sebuah rumah sakit pemerintah di Kolkata, Benggala Barat. Insiden mengerikan ini memicu protes besar-besaran dan aksi mogok kerja oleh dokter dan tenaga medis di seluruh negeri.
Dilansir dari AFP, Selasa, 13 Agustus 2024, para dokter dan pekerja medis di berbagai rumah sakit pemerintah di sejumlah negara bagian India menghentikan layanan elektif mereka tanpa batas waktu mulai Senin tersebut, sebagai bentuk protes terhadap pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter muda di sebuah rumah sakit pemerintah di Kolkata.
Jenazah wanita berusia 31 tahun itu ditemukan pada Jumat, 9 Agustus di rumah sakit tempatnya bekerja sebagai dokter residen, dengan tanda-tanda kekerasan fisik yang parah di tubuhnya. Autopsi mengonfirmasi adanya serangan seksual dan pembunuhan.
Baca Juga: Pemerintah Bolehkan Aborsi Bagi Korban Pemerkosaan, Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah
Polisi telah menahan seorang pria yang bekerja di rumah sakit yang sama, terkait dengan kasus ini. Menurut laporan media lokal, pria tersebut bertugas mengatur antrian pasien di rumah sakit.
Aksi protes dari para dokter ini menuntut keadilan dan peningkatan keamanan di tempat kerja. Protes yang awalnya dimulai di Kolkata kini telah meluas ke beberapa wilayah lain di India.
Kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan masalah besar di India, dengan rata-rata 90 kasus pemerkosaan terjadi setiap hari sepanjang tahun 2022 di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini.
Namun, para dokter di India juga menghadapi risiko tambahan berupa kekerasan di tempat kerja, terutama dari keluarga pasien yang marah setelah menerima kabar buruk.
Baca Juga: Miris! Siswi SMP Diduga Dicabuli Oknum Polisi Saat Melapor Kasus Pemerkosaan
Sarvesh Pandey dari Federasi Asosiasi Dokter Residen India menegaskan bahwa rumah sakit harus dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan yang ketat dan pemasangan CCTV. Pandey juga menekankan pentingnya undang-undang khusus yang melindungi tenaga kesehatan dari kekerasan di tempat kerja. "Ada insiden kekerasan terhadap dokter setiap hari," ujarnya.
Sebuah survei oleh Asosiasi Medis India menunjukkan bahwa 75 persen dokter di India pernah mengalami bentuk kekerasan tertentu.