Ntvnews.id, Jakarta - Bangladesh masih dalam suasana kerusuhan yang kemudian negeara tersebut menghadapi krisis ekonomi yang parah.
Hal ini menurut data Biro Statistik Bangladesh, indeks harga konsumen (inflasi) pada bulan Juli mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam 12 tahun terakhir pada angka 11,66 persen.
Mengutip dari India Today Rabu, 14 Agustus 2024, inflasi pangan, khususnya, melebihi 14 persen pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 13 tahun terakhir.
Muhammad Yunus PM Bangladesh Baru (Istimewa)
Akibat adanya aksi protes sampai kericuhan tersebut, rantai pasokan di seluruh Bangladesh terkena dampak besar.
Baca Juga:
Disebut Terlibat Penggulingan PM Bangladesh, Ini Respons AS
Sheikh Hasina Bakal Kembali ke Bangladesh Usai Pemilu Diumumkan
Selain itu, sektor bisnis juga menghadapi krisis likuiditas karena bank sentral telah membatasi jumlah maksimum penarikan tunai karena ketidakpastian yang muncul setelah penggulingan pemerintahan yang dipimpin Sheikh Hasina.
Kemudian Bangladesh yang kini di bawah pemerintahan baru Hadiah Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus berupaya mengembalikan keadaan normal di negara tersebut.