Alumni Paskibraka 1992 Sumut Layangkan Protes Terkait Kebijakan Lepas Hijab

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Agu 2024, 09:23
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Paskibraka 2023 Paskibraka 2023 (YouTube Sekretariat Presiden)

Ntvnews.id, Jakarta - Munculnya kebijakan pelepasan hijab bagi Muslimah yang bertugas jadi Paskibraka 2024 telah menimbulkan kontroversi dan penolakan dari berbagai pihak.

Salah satu penolakan tersebut datang dari alumni Paskibraka Sumatera Utara 1992, sekaligus Anggota Majelis Pembina PPI Sumut, Teguh Santosa.

"Hari ini kaget luar biasa mendengar Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dengan enteng mengisyaratkan penggunaan jilbab atau hijab bagi anggota Pasikbraka putri beragama Islam," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 15 Agustus 2024.

Baca Juga: 

Alumni Paskibraka Indonesia Protes ke BPIP soal Kebijakan Lebas Hijab

Begini Tanggapan MUI Soal Larangan Pakai Hijab untuk Paskibraka 2024

"Bertentangan dengan semangat menjaga keberagaman. Dan pelarangannya untuk melindungi kebihnnekaan," sambungnya.

Teguh Santosa menuturkan, jika dalam pernyataannya Yudian Wahyudi membawa-bawa nama Bung Karno. Menurutnya, pemahaman Yudian dituangkan dalam Keputusan Kepala BPIP 35/2024 tentang tatacara pakaian dan tampang Paskibraka.

Paskibraka 2023 <b>(YouTube Sekretariat Presiden)</b> Paskibraka 2023 (YouTube Sekretariat Presiden)

Kemudian, Yudian mengatakan jika BPIP tidak memaksa melepaskan hijab. Tapi, katanya, semua anggota Paskibraka saat mendaftarkan diri telah menandatangani pernyataan di atas materai Rp 10.000.

Hal tersebut tertulis yang berisi kesediaan mematuhi aturan termasuk aturan tentang tampang Paskibraka yang dikeluarkan Yudian.

"Presiden Joko Widodo mesti bertindak mengoreksi kebijakan Yudian yang keblinger ini," katanya.

"Polemik ini harus segera diselesaikan dengan baik. Jangan sampai mempengaruhi semangat adik-adik Paskibraka yang bertugas mengibarkan bendera tanggal 17 Agustus nanti, baik yang di IKN maupun di provinsi dan kota/kabupaten. Yudian, sebaiknya mundur," pungkasnya.

TERKINI

Gibran Minta Mendikdasmen Hapus Sistem Zonasi

News Jumat, 22 Nov 2024 | 08:40 WIB

Buron Kasus Judol Indonesia Tertangkap di Filipina

News Jumat, 22 Nov 2024 | 08:39 WIB

Geger Kasus Wanita Bunuh 14 Temannya Pakai Sianida

Luar Negeri Jumat, 22 Nov 2024 | 08:10 WIB

Kapan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK yang Baru Dilantik?

Politik Jumat, 22 Nov 2024 | 07:56 WIB

DPR Buka Suara Soal PPN Naik Jadi 21 Persen

Politik Jumat, 22 Nov 2024 | 07:55 WIB

Kapan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024?

Politik Jumat, 22 Nov 2024 | 07:55 WIB

KPU Sebut TPS Pilkada Dapat Dipindahkan Jika Hujan

Politik Jumat, 22 Nov 2024 | 07:25 WIB
Load More
x|close