Ntvnews.id, Gaza - Warga Palestina yang terjebak di Jalur Gaza terpaksa menggunakan kantong plastik untuk mengumpulkan potongan tubuh korban tewas akibat serangan terbaru Israel, yang menghantam sebuah sekolah yang berfungsi sebagai tempat penampungan pengungsi.
Dilansir dari Middle East Monitor, Kamis, 15 Agustus 2024, sekitar 100 orang tewas pada Sabtu pagi ketika pasukan Israel membombardir sekolah Al-Tabi'in yang terletak di Al-Daraj, bagian timur Gaza City.
Sekolah tersebut, seperti beberapa sekolah lainnya di Jalur Gaza, telah diubah menjadi tempat penampungan pengungsi selama perang yang berlangsung selama kurang lebih 10 bulan.
Menurut beberapa saksi mata, serangan Israel terjadi saat orang-orang sedang berkumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan salat Subuh.
Baca Juga: Wanita Teman Dekat Hakim Agung Gazalba Dipanggil Lagi Hari Ini
Jurnalis, tim medis, dan petugas pertahanan sipil di Gaza yang berada di lokasi kesulitan untuk menggambarkan parahnya dampak serangan Israel tersebut.
Kondisi di lokasi sangat mengerikan, dengan jenazah korban berserakan dan beberapa di antaranya hangus terbakar.
Para saksi juga melaporkan bahwa kekurangan pasokan air membuat kebakaran yang terjadi setelah serangan tersebut sulit dipadamkan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan kobaran api besar di area sekolah di Jalur Gaza setelah serangan terjadi, disertai suara teriakan.
Baca Juga: Pilu! Bayi Kembar di Gaza Tewas Dalam Serangan Israel saat Ayahnya Sedang Ambil Akta Kelahiran
Beberapa saksi mata juga melaporkan bahwa banyak korban mengalami cedera parah di bagian kepala akibat serangan militer dari Tel Aviv.
Militer Israel belum memberikan tanggapan terkait laporan serangan di area Al-Daraj tersebut.